Sukses

IHSG Kembali Cetak Rekor Baru Tertinggi ke Level 5.514

Ada sebanyak 150 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG sebesar 63 poin ke level 5.514,78 pada Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berada di zona positif menjelang akhir pekan ini. Bahkan IHSG kembali mencetak rekor baru sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (6/3/2015), IHSG menguat 63,84 poin (1,17 persen) ke level 5.514,78. Indeks saham LQ45 menguat 1,5 persen ke level 960,78. Seluruh indeks saham acuan menghijau jelang akhir pekan ini.

Pada perdagangan saham hari ini, IHSG sentuh di level tertinggi 5.514,78 dan terendah 5.460,88. Ada sebanyak 150 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sementara itu, 127 saham melemah membuat penguatan indeks saham tertahan. Sedangkan 108 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 219.005 kali dengan volume perdagangan saham 5,52 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,5 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham konstruksi turun 0,34 persen. Penguatan sektor saham dipimpin oleh sektor saham aneka industri 2,39 persen, lalu sektor saham barang konsumen naik 1,97 persen, dan sektor saham manufaktur mendaki 1,73 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar.

Saham-saham berkapitalisasi besar mencatatkan untung dan penggerak indeks saham hari ini. Saham UNVR naik 4,28 persen ke level Rp 37.800, saham ASII menguat 2,87 persen ke level Rp 8.075 per saham, dan saham TLKM naik 2,58 persen ke level Rp 2.985 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SMRA turun 3,48 persen ke level Rp 1.665 per saham, saham TAXI menurun 5,99 persen ke level Rp 785 per saham, dan saham BSDE melemah 2,34 persen ke level Rp 2.090 per saham.

IHSG terus mencetak rekor baru terutama pada akhir Februari 2015. IHSG sempat sentuh level 5.400,10 pada 20 Februari 2015. IHSG sempat berada di level tertinggi pada penutupan perdagangan saham 2 Maret 2015 di kisaran 5.477,83

Analis PT NH Koorindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan, penguatan IHSG didorong dari sentimen eksternal. Bursa saham Amerika Serikat (AS) yang ditutup naik moderat pada perdagangan saham Kamis waktu setempat dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk membeli saham.

Ia menambahkan, pernyataan pimpinan bank sentral Eropa Mario Draghi soal stimulus moneter memberikan dampak positif ke bursa. Pelaku pasar merespons positif langkah bank sentral Eropa melakukan quantative easing mulai pekan depan.

"Sedangkan sentimen dalam negeri belum terlalu banyak yang positif. Rupiah masih tertekan. Akan tetapi, cadangan devisa naik pada Februari 2015 mengangkat IHSG," kata Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Berdasarkan data RTI, nilai tukar rupiah di kisaran 12.973 per dolar Amerika Serikat (AS).  Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, rupiah menguat 39 poin ke  level 12.983 per dolar AS pada Jumat 6 Maret 2015 dari periode Kamis 5 Maret 2015 di level 13.022 per dolar AS.

Reza mengatakan, pada hari ini investor cenderung melakukan aksi beli bersih di saham TLKM Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri dan Lippo Karawaci.

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung variatif menjelang akhir pekan ini. Indeks saham Jepang Nikkei naik 1,1 persen. Lalu diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,6 persen, dan indeks saham Taipei menguat 0,4 persen. Sementara itu, indeks saham Australia melemah 0,1 persen dan indeks saham Hong Kong Hang Seng mendatar. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.