Sukses

Harga Beras Bakal Turun Mulai April

Harga beras naik cukup tinggi di pasar tradisional. Harga tersebut diperkirakan turun pada awal April karena masuk musim panen

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) memperkirakan harga beras berangsur turun bulan April 2015. Harga beras saat ini telah naik cukup tinggi sebanyak 30 persen di pasar tradisional.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan, penurunan harga beras dikarenakan sebagian wilayah penghasil beras telah memasuki masa panen. Dengan demikian, pasokan menjadi aman dan menekan harga beras.

"Minggu ketiga ini panen, akhir bulan kan habis panen jemur sebentar. Sudah kering, langsung proses," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (7/3/2015).

Dia menambahkan, penurunan harga yang terjadi pada bulan April sangat terasa bagi konsumen. Lantaran ini panen raya yang terjadi di hampir semua daerah.

"Kalau ini panen raya turunnya banget, tapi kemungkinan di bulan April. Kemungkinan April agak lumayan," ujarnya.

Sebelumnya, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera (KSBSI) menyatakan kenaikan harga beras merupakan kondisi yang memprihatinkan bagi masyarakat Indonesia khususnya untuk buruh. Apalagi, buruh baru menikmati kenaikan UMP pada Februari ini.

Presiden KSBSI Mudhofir mengatakan, pendapat buruh sendiri telah tergerus oleh kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.

"Setelah sempat tergerus akibat kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu, dan sempat sedikit bernafas, kali ini beban berat kembali menimpa kelas buruh akibat kenaikan harga beras," ujarnya.
‎
Dia pun mengatakan, perjuangan untuk mendorong kenaikan upah layak buruh semakin tak terasa dengan tinggi harga beras. Dia mencontohkan, kenaikan harga beras mencapai 15-20 persen, itu akan berdampak terhadap kenaikan biaya konsumsi buruh dan keluarganya sebesar 30 persen dari upah. "Artinya akan menurunkan upah riil buruh‎ secara signifikan‎," tandas dia. (Amd/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.