Sukses

Pemesan Terbesar Sukri SR-007 Nominal Rp 600 Juta-Rp 2 Miliar

Untuk nominal Sukri lebih dari Rp 100 juta sampai Rp 600 juta dengan jumlah investor 11.043 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, penjualan Sukuk Negara Ritel (Sukri) Seri SR-007 paling banyak diborong dengan nominal lebih dari Rp 600 juta sampai Rp 2 miliar. Pembelinya mayoritas pengusaha atau wiraswasta.

Direktur Jenderal PPR, Robert Pakpahan mengungkapkan, hasil penjualan Sukri SR-007 mencapai Rp 21,965 triliun dengan 29.706 investor atau lebih tinggi dibanding realisasi tahun lalu Rp 19,3 triliun.

"Pemesan terbesar dengan nominal lebih dari Rp 600 juta sampai Rp 2 miliar, karena pembelian nggak boleh melampaui Rp 5 miliar," ujar dia saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Senin (9/3/2015).

Lebih jauh Robert merinci, distribusi pemesanan pembelian Sukri SR-007 di bawah Rp 100 juta dengan nilai pembelian mencapai Rp 523,73 miliar. Realisasinya sebanyak 9.120 investor.

Untuk nominal Sukri lebih dari Rp 100 juta sampai Rp 600 juta dengan jumlah investor 11.043 orang, distribusi pemesanan pembelian senilai Rp 3,938 triliun.

Kemenkeu juga mengalokasikan Rp 8,763 triliun untuk Sukri dengan range nominal di atas Rp 600 juta sampai Rp 2 miliar untuk 7.209 investor. Lebih dari Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar dialokasikan senilai 2,761 triliun sebanyak 1.010 investor.

Sementara 479 investor meminat pembelian Sukri Rp 1,815 triliun untuk Sukri nominal lebih dari Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar. Dan alokasi Rp 4,161 triliun untuk 845 investor membeli Sukri SR-007 dengan nominal diatas Rp 4 miliar.

Robert menjelaskan, volume penjualan terbesar dilakukan oleh kelompok profesi wiraswasta 40,51 persen dan 30,23 persen dari sisi jumlah investor. Lalu disusul pegawai swasta masing-masing 24,2 persen dan 25,7 persen serta Ibu Rumah Tangga 15,6 persen dan 16,2 persen.

"Volume pemesanan Sukri terbesar 50,8 persen berada di wilayah Indonesia bagian Barat seperti Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah selain DKI Jakarta. Dari jumlah investor pun, wilayah ini menyumbang 57,9 persen pemesanan Sukri," terang dia.

Sedangkan jumlah investor terbanyak, kata Robert adalah kelompok umur 41 tahun-55 tahun sebanyak 36 persen. Dan dari volume terbesar pada kelompok usia di atas 55 tahun sebanyak 39 persen.(Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.