Sukses

Investor Asing Lepas Saham, IHSG Turun 70 Poin

Ada sebanyak 226 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke level 5.444,63 pada penutupan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini usai mencetak rekor di level 5.514. Hal ini juga didorong dari aksi jual investor asing di awal pekan.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (9/3/2015), IHSG turun 70,15 poin (1,27 persen) ke level 5.444,63. Indeks saham LQ45 melemah 1,48 persen ke level 946,54. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan pada hari ini.

Ada sebanyak 226 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara itu, 66 saham menghijau dan 84 saham lainnya diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG berada di level tertinggi 5.485 dan terendah 5.424. Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sektiar 259.623 kali dengan volume perdagangan saham 5,23 miliar saham. Nilai transaksi harian sekitar Rp 6,1 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,65 persen. Sementara itu, sektor saham konstruksi turun 2,28 persen, disusul sektor saham perdagangan melemah 1,57 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 1,37 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 300 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar.

Saham-saham yang mampu menguat dan sebagai penggerak indeks saham pada hari ini antara lain saham SIPD naik 18,75 persen ke level Rp 665 per saham, saham MBSS mendaki 6,11 persen ke level Rp 955 per saham, dan saham SILO menguat 4,58 persen ke level Rp 13.700 per saham.

Saham-saham berkapitalisasi besar cenderung tertekan pada hari ini. Saham-saham itu antara lain saham WSKT melemah 4,21 persen ke level Rp 1.705 per saham, saham ASRI turun 4,1 persen ke level Rp 585 per saham, dan saham UNTR tergelincir 5,17 persen ke level Rp 20.625 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, tekanan terjadi ke IHSG masih wajar. Hal itu mengingat IHSG telah menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah pasar modal di kisaran 5.514 pada Jumat 6 Maret 2015.

"IHSG mengalami pelemahan secara teknikal. Saat pembukaan, indeks saham melakukan gap down yang langsung ke level 5.483," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, aksi jual oleh pelaku pasar juga tidak terlalu besar sehingga pelemahan IHSG masih wajar. Malah ini jadi kesempatan pelaku pasar untuk melakukan aksi beli bersih. William menilai, saat ini IHSG sedang menguji level support di kisaran 5.426.

Bursa saham ASia cenderung variatif hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei turun 1 persen. Lalu indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,2 persen, diikuti indeks saham Sydney melemah 1,3 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1 persen, dan indeks saham Taipei melemah 0,9 persen, dan indeks saham Shanghai menguat 1,9 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.