Sukses

Berlawanan dengan Bursa Global, IHSG Melemah Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG0 melemah tipis 7,5 poin ke level 5.437,12 pada pra pembukaan perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Berlawanan dengan bursa saham global, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada awal perdagangan saham. Hal itu dipicu dari aksi jual oleh pelaku pasar asing.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (10/3/2015), IHSG turun tipis 7,5 poin (0,14 persen) ke level 5.437,12.  Pelemahan indeks saham ini berlanjut hingga pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG melemah 6,08 poin (0,11 persen) ke level 5.438,54. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,26 persen ke level 944,07.

Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada pagi ini. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.441,59 dan terendah 5.431,85. Ada sebanyak 57 saham di zona merah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Akan tetapi, 60 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sementara itu, 59 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.995 kali dengan volume perdagangan saham 368,94 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 388,63 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,05 persen dan sektor saham aneka industri menguat 0,27 persen. Sementara itu, sekto saham infrastruktur turun 0,42 persen, diikuti sektor saham barang konsumen melemah 0,41 persen, dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,33 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sektiar Rp 58 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 58 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BRAU naik 3,85 persen ke level Rp 81 per saham, saham INAF menguat 2,15 persen ke level Rp 332 per saham, dan saham MPPA mendaki 1,62 persen ke level Rp 4.080 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham LPKR turun 1,35 persen ke level Rp 1.095 per saham, saham EXCL melemah 1,46 persen ke level Rp 4.395 per saham, dan saham INTP turun 1,77 persen ke level Rp 23.575 per saham.

Analis PT BNI Securities, Thennesia Debora menuturkan, indeks saham akan bergerak konsolidasi dengan berpotensi melemah terbatas hingga ke level 5.400. Hal yang perlu dicermati yaitu nilai tukar rupiah menembus level 13.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis Teknikal PT Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah menuturkan, pada perdagangan saham kemarin, IHSG mengalami penurunan cukup tajam dengan support selanjutnya yaitu di EMA 20, di sekitar 5.407 akan menjadi support jangka pendek. Level 5.400 pula akan menjadi support psikologis. Dengan melihat gerak tersebut, indeks saham akan bergerak di kisaran 5.400-5.464. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.