Sukses

Bendungan Terbesar di Aceh Diharapkan Tingkatkan Produksi Tani

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara pada

Liputan6.com, Aceh Utara - Dalam rangkaian kunjungan ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara pada Selasa (10/3/2015) ini.

Bendungan yang dibangun gabungan BUMN antara lain, PT Brantas Abipraya (Persero) Hutama Karya, dan Wijaya Karya itu ditujukan sebagai upaya pemerintah mencegah banjir dan mengoptimalkan pemanfaatan sungai untuk kepentingan pertanian dan sumber air baku.

"Waduk Krueng Keureuto memiliki kapasitas air 167 juta kubik dengan areal genangan 900 hektare. Waduk akan dimanfaatkan untuk irigasi Alue Bai dengan luas areal pertanian 4.768 hektar, serta sebagai sumber air baku PDAM Tirta Mon Pasee dengan debit 500 liter per detik," ujar Direktur Utama Brantas Abipraya, Bambang E. Marsono di Aceh.

Bambang mengatakan, total dana yang dihabiskan pihaknya untuk menggarap proyek bendungan tersebut mencapai Rp 700 miliar. Diharapkan usai diresmikan Presiden Jokowi, proyek tersebut dapat selesai sesuai tenggat waktu yang telah ditetapkan.

"Proyek terbesar kita bendungan di Keureuto, Aceh senilai Rp 700 miliar. Dan kamu bersyukur akhirnya proyek ini telah diresmikan pembangunannya oleh bapak Presiden," kata dia.

Bendungan tersebut akan menjadi bendungan yang terbesar di pulau Sumatera. Diharapkan ini menjadi proyek infrastruktur yang bisa meningkatkan perekonomian di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Djoko Mursito, mengatakan selain meninjau pembangunan bendungan Keureuto, Presiden Jokowi juga telah meninjau Waduk Seunara di Kabupaten Sabang, Aceh.

Menurutnya,  pembangunan Bendungan Keureuto bertujuan menyediakan penampungan khusus banjir sebesar 30,50 juta meter kubik. Bendungan itu diharapkan mampu meredam dan mereduksi debit banjir sampai 50 tahun.

"Kami harapkan pembangunan Bendungan Keureuto. Ini dapat selesai dibangun sesuai target yaitu selesai dalam kurun waktu empat tahun," ujarnya.

Sementara, dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, Bendungan Keureuto akan menjadi bendungan terbesar yang dibangun tahun ini. Ia mengklaim, pembangunan bendungan tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Aceh dan hasil produksi pertanian.

"Aceh itu surplus beras. Dengan dibangunnya Bendungan Keureuto, produksi beras pasti naik. Pembangunan waduk akan ada manfaatnya dan memberikan sumbangan kepada daerah lain yang masih defisit produksi beras," tegas Jokowi. (Luqman/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.