Sukses

BI Ungkap 3 Faktor yang Bikin Rupiah Terus Melemah

BI memperkirakan defisit transaksi berjalan pada tahun ini akan berada pada kisaran 3 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan ada tiga faktor utama yang membayangi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Tiga faktor tersebut menahan laju kurs rupiah untuk bangkit dari level Rp 13.000 per dolar AS.

Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo menjelaskan, kurs rupiah pada pekan lalu terdepresiasi 0,34 persen terhadap dolar AS, Euro melemah 3,13 persen, Yen Jepang 1,1 persen, Ringgit Malaysia 1,14 persen, Dolar Singapura 1 persen lebih, Yuan China 0,9 persen.

"Pelemahan kurs rupiah di kawasan ASEAN relatif lebih rendah. Tapi rupiah juga menguat dengan beberapa mata uang. Tahun lalu rupiah melemah 13,5 persen, Yen 12,5 persen hingga 13 persen," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/3/2015).

Perry menyebut, tiga faktor pemicu depresiasi nilai tukar rupiah, antara lain:

1. Penguatan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan rencana penaikan suku bunga acuan The Fed yang diprediksi pada kuartal III atau kuartal IV tahun ini. Rencana kebijakan tersebut menyebabkan hampir seluruh mata yang di dunia melemah terhadap dolar AS.

2. Penggelontoran likuiditas dari Bank Sentral Eropa dan Bank of Japan. Kebijakan tersebut bukan hanya menambah likuiditas, tapi juga membuat mata uang Euro dan Yen Jepang melemah.

3. Faktor domestik Indonesia yang masih mencatatkan defisit neraca transaksi berjalan. BI memperkirakan defisit transaksi berjalan pada tahun ini akan berada pada kisaran 3 persen karena ada impor bahan baku dalam rangka pembangunan infrastruktur. Sementara jika impor bisa ditahan, maka defisit akan lebih rendah di level 2,8 persen terhadap PDB.

"BI akan terus memastikan kurs rupiah bergerak stabil sesuai fundamentalnya. Kalaupun ada pelemahan, yang tertata, gradual dan tidak menimbulkan kepanikan. Dan kami tidak segan-segan melakukan intervensi di pasar valuta asing," pungkas Perry.

Data valuta asing Bloomberg, Selasa (10/3/2015), menunjukkan nilai tukar rupiah terus tertekan hingga le level 13.094 per dolar AS. Pada pembukaan perdagangan, rupiah berada di level 13.050,80 per dolar AS. Rupiah pun bergerak fluktuaktif hingga siang di kisaran 13.033 per dolar AS hingga 13.105 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, rupiah melemah tipis sebesar 12 poin ke  level 13.059 per dolar AS pada Selasa 10 Maret 2015 dari periode Senin 9 Maret 2015 yang ada di di level 13.047 per dolar AS. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.