Sukses

Seiring dengan Regional, IHSG Dibuka Melemah 36,17 Poin

Analis PT BNI Securities, Thennesia Debora memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.420 hingga 5.500.

Liputan6.com, Jakarta - Seirama dengan Wall Street dan bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka di zona merah. The Fed menjadi sentimen terbesar yang menggerakkan IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (11/3/2015), IHSG turun tajam 24,6 poin (0,45 persen) ke level 5.438,32. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,65 menjadi 943,18.

Pelemahan indeks saham ini berlanjut hingga pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG melemah lebih dalam sebesar 36,17 poin (0,67 persen) ke level 5.426,28. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,80 persen ke level 941,18.

Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada pagi ini. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.439,26 dan terendah 5.424,26. Ada sebanyak 127 saham di zona merah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Hanya ada 11 saham yang menguat sehingga tak mampu menahan pelemahan IHSG. Sementara itu, 28 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.965 kali dengan volume perdagangan saham 187,22 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 219,75 miliar.

Secara sektoral, seluruh sektor saham melemah. Pelemahan terbesar dialami oleh sektor konstruksi yang melemah 1,16 persen, disusul oleh sektor consumer goods yang melemah 1 persen dan sektor keuangan yang melemah 0,80 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 2 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 2 miliar.

Saham-saham yang menguat antara lain saham TRAM naik 10,63 persen ke level Rp 95 per saham, saham TOBA menguat 1,73 persen ke level Rp 880 per saham, dan saham DSNG mendaki 1,69 persen ke level Rp 4.525 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks antara lain saham WINS turun 4,14 persen ke level Rp 695 per saham, saham TAXI melemah 4,23 persen ke level Rp 680 per saham, dan saham SMCB turun 3,66 persen ke level Rp 1.710 per saham.

Bursa Asia pada pagi ini dibuka melemah menyusul pelemahan yang juga terjadi di Wall Street. Kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga tepat di bulan Juni 2015, telah membuat indeks Dow Jones Industrial (DJI) terkoreksi sebesar 332,78 poin menjadi 17.662,94.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik melemah 0,3 persen pada perdagangan pukul 09.26 waktu Tokyo, Jepang, menandakan kemerosotan selama tiga hari berturut-turut. Indeks saham Australia, S&P/ASX 200 merosot 1,1 persen. Sementara saham-saham di Jepang melemah 0,2 persen seiring dengan yen yang ditutup di level terendah dalam tujuh tahun terakhir.

"Sentimen dari kenaikan suku bunga The Fed sangat terasa di bursa saham," jelas Presdien Seapot Securities Corp, Ted Weiberg, mengutip Bloomberg, Rabu (11/3/2015).

Analis PT BNI Securities, Thennesia Debora menuturkan, IHSG hari ini berpotensi melemah seiring dengan pelemahan indeks global. "Adapun yang menjadi saham pilihan hari ini adalah BBCA, PGAS, ASII, TLKM dan UNVR," tuturnya. Thennesia memperkirakan Indeks akan bergerak di kisaran 5.420 hingga 5.500.

Analis Teknikal PT Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah menuturkan, pada perdagangan kemarin secara intraday IHSG sempat bergerak pada area negatif pada awal sesi pembukaan dan menjelang penutupan mengalami penguatan. "Kenaikan ini hanya bersifat technical rebound," tuturnya.

Secara jangka pendek, IHSG berada di kisaran 5.400 yang akan menjadi support jangka pendek dan juga menjadi support psikologis  serta menjadi kunci pergerakan IHSG dikemudian hari.  "Dalam beberapa hari ke depan, IHSG akan mengalami perdangan dengan volatilitas yang cukup tinggi dan range trading IHSG yang sangat besar," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini