Sukses

RI Diminta Contoh Malaysia Kembangkan Wirausaha

Malaysia memberikan pinjaman ke pribumi dengan bunga lebih kecil ketimbang non pribumi sehingga mendukung wirausaha.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mempunyai misi untuk menjadi negara maju pada 2025. Untuk mendukung hal itu, maka salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah wirausaha (enterpreneur) di Indonesia.

Sebagai negara berkembang, jumlah wirausaha Indonesia saat ini masih sangatlah minim jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga seperti salah satunya Malaysia.

Salah satu pengusaha Indonesia, Firmansyah Budi Prasetyo memberikan contoh dalam‎ hal dukungan modal ke para wirausaha, Malaysia memiliki kebijakan yang lebih unggul dibanding Indonesia.

"Kami beberapa waktu lalu ke Malaysia‎, di sana itu pinjaman ke para masyarakatnya berbeda, untuk yang pribumi itu bunganya lebih kecil, untuk yang non pribumi itu lebih tinggi 1 persen," kata Firmansyah dalam acara Expert Group Discusion di Mandiri Club, Jakarta, Rabu (11/3/2015).

Dengan salah satu kebijakan semacam itu, Firmansyah mengatakan dapat meningkatkan pertumbuhan wirausaha di setiap negara cukup signifikan termasuk salah satunya Indonesia.

Tidak hanya itu, cara pemberian kelonggaran bagi warga pribumi tersebut juga menjadi bagian bentuk dukungan pemerintah secara nyata bagi para wirausaha di setiap negaranya.

"Nah kira-kira Indonesia bisa menerapkan seperti itu tidak untuk mendukung para calon wirausaha," tegas dia.
 

Seperti diketahui, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2014, jumlah wirausaha di Indonesia masih sekitar 1,6 persen dari jumlah penduduknya.

Jumlah tersebut masih kurang jika dibandingkan dengan syarat sebagai negara maju. Jumlah wirausahanya harus minimal 2 persen dari total jumlah penduduknya.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menargetkan jumlah wirausaha mencapai 2,5 persen pada 2015 dari total jumlah penduduk untuk mendukung Indonesia sebagai negara maju pada 2025. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini