Sukses

Tanpa Paket Kebijakan Ekonomi, Rupiah Bisa Makin Tenggelam?

Ketua Kadin, Suryo Bambang Sulisto mengimbau, pemerintah dan BI tetap mewaspadai dan punya strategi jaga nilai tukar rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sangat menghargai usaha pemerintah yang telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi dalam rangka stabilisasi rupiah. Langkah ini diharapkan dapat membantu penguatan rupiah dalam waktu dekat.

"Paket kebijakan itu sangat membantu dan sangat kami hargai supaya arus investasi tidak terganggu dan pertumbuhan ekonomi kita bisa berlari," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto di Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Lebih jauh dia menjelaskan, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) tetap harus waspada dan memiliki strategi tepat supaya rupiah tidak semakin terdepresiasi dalam. Salah satunya dengan menjaga iklim usaha di Indonesia demi kelancaran arus investasi langsung maupun tidak langsung.

"Ekspor kami genjot misalnya yang punya keunggulan khusus seperti hilirisasi industri smelter. Ini perlu cepat terealisasi karena bisa menciptakan nilai tambah yang sangat menguntungkan. Ekspor hasil laut, dan sebagainya," papar dia.

Suryo mengimbau kepada seluruh pengusaha di Indonesia untuk melakukan transaksi ekonomi dalam bentuk mata uang rupiah. Pengusaha memarkir hasil devisa ekspor di perbankan Tanah Air untuk menjaga suplai dolar AS.

"Kami harus membantu kondisi perekonomian pemerintah. Kalau punya hasil ekspor valas, parkir saja di Indonesia. Makanya perlu ada insentif yang bikin orang tertarik ke sini dan menanamkan modalnya di sini," jelas Suryo.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menegaskan, paket kebijakan ekonomi ini yang keluar Maret ini merupakan inisiatif pemerintah. Sedangkan Bank Indonesia akan menjaga volatilitas rupiah tidak terlalu tinggi.

"Besok kita akan diskusikan lebih detail. Ada sejumlah inisiatif, salah satunya tax insentif. Contohnya kalau ada yang melakukan repatriasi, kita akan berikan insentif," pungkas Sofyan.

Seperti diketahui, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menunjukkan, nilai tukar rupiah melemah ke level 13.176 per dolar AS. Pelemahan hari ini melanjutkan pelemahan dari perdagangan sebelumnya di level 13.164 per dolar AS.(Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini