Sukses

Neraca Perdagangan Februari Diprediksi Surplus US$ 500 Juta

Surplus neraca perdagangan disokong kenaikan kinerja ekspor seperti manufaktur dan perbaikan harga komoditas seperti CPO.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan neraca perdagangan Februari 2015 akan mengecap surplus kurang lebih US$ 500 juta. Jumlah ini lebih rendah dari realisasi US$ 710 juta pada Januari 2015.

"Surplus neraca perdagangan Februari 2015 senilai kurang lebih US$ 500 juta," ungkap Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Alasannya, menurut dia, surplus neraca perdagangan disokong penaikan kinerja ekspor, beberapa komoditas manufaktur tumbuh dan perbaikan harga komoditas seperti minyak kelapa sawit mentah (crude price oil/CPO).

"Sedangkan untuk impor turun. Pokoknya estimasi sementara ada surplus US$ 500 juta. Nanti kita akan detailkan lagi," terang Perry.

Sebelumnya, Indonesia mencatat surplus pada neraca perdagangan Januari 2015 sebesar US$ 710 juta. Ketua BPS Suryamin menyebutkan, surplus dipicu penurunan harga minyak dunia.

Surplus diperoleh setelah nilai ekspor nasional tercatat mencapai US$ 13,30 miliar pada Januari, sementara impor  hanya US$ 12,59 miliar.

Tak hanya secara nilai, volume neraca perdagangan nasional ikutan surplus 30,64 juta ton, yang diperoleh dari ekspor sebesar 42,62 juta ton dan impor 11,98 juta ton. "Penyebabnya karena harga minyak menurun," jelas dia. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.