Sukses

Jokowi Bandingkan Pelemahan Rupiah Eranya dengan Krisis Moneter

Presiden Jokowi mengatakan tak hanya mata uang Indonesia yang mengalami pelemahan nilai tukar.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah ke angka Rp 13.191. Menyikapi melorotnya posisi rupiah ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membandingkan dengan penurunan nilai tukar rupiah ketika krisis moneter terjadi di zaman Orde Baru.

Sebelum krisis monoter nilai rupiah terhadap dollar AS adalah Rp 2.000. Namun, memasuki tahun baru 1998 rupiah mulai melemah ke angka Rp 6000. Puncaknya pada 22 Januari 1998, rupiah anjlok mencapai angka Rp 16.000.

Ini tertinggi dalam sejarah ekonomi Indonesia. Berbeda dengan kondisi saat ini yang pelemahannya tak terlalu drastis. Dimana rupiah memang sebelumnya ada di angka Rp 12.500.

"Saya mengingatkan kembali dulu itu dari berapa sih Rp 2 ribu menjadi 14 ribu dan menjadi 16 ribu, inget ndak? Yang sekarang dari 12 menjadi 13 ribu," kata Jokowi, seperti dikutip Sabtu (14/3/2015).



Presiden Jokowi mengatakan tak hanya mata uang Indonesia yang mengalami pelemahan nilai tukar. Melainkan negara di belahan dunia lain pun berada pada situasi yang sama.

Pemerintah, dikatakan Jokowi, tengah melakukan berbagai upaya untuk membuat rupiah bisa bergerak naik terhadap dollar AS. Hanya saja, memang kondisi makro global ekonomi juga tengah melemah.

"Bukan kita mau membanding-bandingkan, tetapi tanya secara makro ekonomi kita. Negara lain juga mengalami semuanya. Tapi kita ingin membuat kebijakan trobosan yang impelementatif. Kita sudah bergerak tapi nggak mau cerita," ucap Jokowi. (Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.