Sukses

Proyek Rel Kereta Api Bengkulu-Sumsel Terancam Batal

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengakui belum ada anggaran yang ditujukan untuk membangun rel kereta api koridor Sumatera itu

Liputan6.com, Bengkulu - Rencana pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Selatan terancam batal. Sebab hingga tahun 2015 ini belum ada tanda tanda bakal direalisasikan rencana yang sudah dirancang sejak tahun 2009 lalu itu.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengakui belum ada anggaran yang ditujukan untuk membangun rel kereta api koridor Sumatera itu. Dia bahkan melemparkan isu itu kepada Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dan minta agar dilakukan pengkajian secara mendalam terlebih dahulu.
 
"Belum ada anggarannya untuk rel kereta api itu, kita lakukan study dulu, tergantung sama gubernurnya siap atau tidak, setelah itu baru kita bahas kembali," ujar Jonan di Bengkulu, Sabtu (14/3/2015).
 
Fokus anggaran dari pusat untuk perhubungan Bengkulu tahun 2015 ini kata Jonan lebih kepada peningkatan kapasitas Bandara Fatmawati Soekarno. yaitu peningkatan fasilitas bandara berupa perluasan dan penambahan terminal bandara serta perpanjangan landasan pacu pesawat. 
 
"Kita fokus kepada fasilitas bandara, untuk landasan pacu, tergantung persiapan lahan oleh pemerintah daerah, mereka yang harus membebaskan lahan dulu, baru kita perpanjang landasannya," tegas Jonan.
 
Mentri Jonan juga memberikan batuan sebanyak 20 unit bus antar kota dalam Provinsi Bengkulu untuk melayani rute Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Seluma. 
 
Kepala dinas Perhubungan Bengkulu Rusdi Bakar mengatakan, bantuan itu akan difokuskan kepada transoprtasi antar kota yang jarak tempuhnya tidak lebih dari 50 kilometer dari Kota Bengkulu. 
 
"Rute dan jam operasional akan kita atur sebaik mungkin dan tepat waktu, sebab bus ini akan terkoneksi dengan Bandara Fatmawati sebagai sarana transportasi penumpang dari dan menuju bandara, tetapi juga melayani penumpang umum," jelas Rusdi Bakar. (Yuliardi/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini