Sukses

Kemendag Minta Masyarakat Cerdas Atur Pola Konsumsi

Di Indonesia, penduduk dengan obesitas meningkat dari tahun ke tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan bahwa 93,5 persen anak-anak di atas usia 10 tahun kurang dalam mengkonsumsi sayur dan buah pada tahun 2014. Angka ini mengalami penurunan jika dibanding dengan tahun 2007 yang tercatat sebesar 93,6 persen.

Untuk mengatasi hal tersebut, Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Widodo meminta kepada setiap keluarga di Indonesia untuk bisa menjadi konsumen yang cerdas dalam mengatur pola konsumsinya.

"Hak atas pangan yang sehat perlu dikampanyekan. Konsumen harus menjaga keseimbangan gizi agar terhindar dari berbagai penyakit," ujarnya dalam talk show 'Saatnya Bicara Masalah Obesitas Pada Anak, Demi Masa Depan yang Lebih Sehat' di Auditorium RRI Jakarta, Minggu (15/3/2015).

Talk show ini merupakan rangkaian peringatan Hari Konsumen Nasional yang bertujuan mengkampanyekan pentingnya pola konsumsi yang sehat berbasis sumber daya lokal untuk membentuk konsumen yang sehat, cerdas, dan mandiri. Tema Hari Hak Konsumen Sedunia 2015 yaitu Healthy Diet yang menekankan pada masalah obesitas.



Menurut Widodo, di Indonesia, penduduk dengan obesitas meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan karakteristik, masalah obesitas cenderung lebih tinggi pada penduduk yang tinggal di perkotaan, berpendidikan lebih tinggi, dan pada kelompok status ekonomi yang tertinggi.

Widodo memaparkan dari data Riset Kesehatan Dasar di 2013, dapat dilihat prevalensi berat badan lebih dan obesitas meningkat menjadi 26,3 persen dibandingkan 21,7 persen pada 2010. Untuk anak usia 5 tahun hingga 12 tahun terjadi peningkatan yang signifikan, dari 9,2 persen menjadi 18,8 persen. Demikian juga untuk kelompok anak sampai usia 18 tahun.

Sedangkan pola makan yang buruk, dari sumber data yang sama menunjukkan 93,5 persen penduduk di atas 10 tahun dikategorikan kurang mengonsumsi sayur dan buah. Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun 2007 yang sebesar 93,6 persen.

Sementara konsumsi mie lebih dari sekali seminggu pada anak usia 10-14 tahun mencapai 90,5 persen. Sedangkan 51 persen mengonsumsi lebih dari 3 kali seminggu. "Dikhawatirkan pola ini tidak akan menghasilkan pemenuhan gizi yang baik," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.