Sukses

IHSG Susut 10 Poin di Awal Pembukaan Perdagangan

Ada sebanyak 45 saham melemah sehingga menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 5.415,46.

Liputan6.com, Jakarta - Mengikuti bursa saham Asia melemah, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham pagi ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (16/3/2015), IHSG turun 10,99 poin (0,20 persen) ke level 5.415,46. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,30 persen ke level 939,56. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham Pefindo25 naik 0,05 persen.

Pelemahan indeks saham ini terus berlanjut pada pukul 09.00 WIB, IHSG turun 6,3 poin (0,12 persen) ke level 5.420. Indeks saham LQ45 melemah 0,22 persen ke level 940,27.

Ada sebanyak 45 saham melemah menekan indeks saham. Sementara itu, 37 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 57 saham lainnya diam di tempat. Pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.420,89 dan terendah 5.415,46.

Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 3.566 kali dengan volume perdagangan saham 84,72 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 85,67 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,12 persen, sektor saham aneka industri mendaki 0,28 persen, dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,05 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing juga melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 16 miliar. Hal ini menambah tekanan ke indeks saham.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham LEAD naik 3,54 persen ke level Rp 2.635 per saham, saham PNLF mendaki 2,18 persen ke level Rp 328 per saham, dan saham TAXI menguat 1,4 persen ke level Rp 725 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham CTRA turun 3,77 persen ke level Rp 1.275 per saham, saham ADRO melemah 1,03 persen ke level Rp 960 per saham, dan saham LPPF tergelincir 1,54 persen ke level Rp 17.575 per saham.

Analis PT BNI Securities, Yasmin Soulisa menuturkan, IHSG berpotensi melemah mengikuti pergerakan bursa saham global. Pihaknya melihat pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (As) dapat memberikan sentimen positif pada saham-saham komoditas antara lain sektor perkebunan terutama kelapa sawit.

Pihaknya memberikan rekomendasi beli terhadap saham-saham antara lain PT London Sumatera Tbk (LSIP), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT BW Plantation Tbk (BWPT), dan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO).

Sementara itu, dalam riset PT Indopremier Securities, indeks saham dengan volume perdagangan yang tidak terlalu besar membentuk pola long black marubozu yang merupakan sinyal melanjutkan pelemaha. Target koreksi indeks saham di level 5.395 kemudian 5.370 dengan resistance 5.460 dan 5.485. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.