Sukses

BPS: Ekspor RI Turun di Februari

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Februari 2015 mencapai US$ 25,64 miliar atau menurun 11,89 persen dibanding 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan nilai ekspor Indonesia Februari 2015 mencapai US$ 12,29 miliar atau mengalami penurunan sebesar 7,99 persen dibanding ekspor Januari 2015. Demikian juga bila dibanding Februari 2014 mengalami penurunan sebesar 16,02 persen.

Kepala BPS Suryamin menuturkan ekspor nonmigas Februari 2015 mencapai US$ 10,40 miliar, turun 7,83 persen dibanding Januari 2015, demikian juga bila dibanding ekspor Februari 2014 turun 12,68 persen.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Februari 2015 mencapai US$ 25,64 miliar atau menurun 11,89 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$ 21,67 miliar atau menurun 9,22 persen.

"Saya ingin menyampaikan untuk yang migas yang turun 8,82 persen karena penurunan yang ckup besar ekspor gas, kalau minyak mentah sebenarnya naik, Feb naik 24,2 persen. Di mana hasil minyak turun  dan gas turun 25,61 persen," jelas dia, Senin (16/3/2015).

Sedangkan untuk ekspor non migas, Suryamin mengatakan terjadi penurunan 7,83 persen karena adanya penurunan beberapa komoditas dominan seperti  lemak hewan nabati. Kemudian ekspor alas kakai menurun 16,19 persen.

Meski untuk ekspor kendaraan dan bagian-bagiannya mengalami kenaikan 7,05 persen. Demikian pula besi dan baja naik 56,13 persen.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas Februari 2015 terhadap Januari 2015 terjadi pada perhiasan/permata sebesar US$ 230,1 juta (29,94 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$ 41,7 juta (56,13 persen).

Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat Februari 2015 mencapai angka terbesar yaitu US$1,19 miliar, disusul Jepang US$1,13 miliar dan India US$0,96 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 31,53 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,24 miliar.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari-Februari 2015 turun sebesar 8,60 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 14,83 persen, sementara ekspor hasil pertanian naik sebesar 2,37 persen.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-Februari 2015 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$4,16 miliar (16,21 persen), diikuti Kalimantan Timur sebesar US$3,50 miliar (13,65 persen) dan Jawa Timur sebesar U$3,23 miliar (12,61 persen).

Nilai impor Indonesia Febuari 2015 mencapai US$11,55 miliar atau turun 8,42 persen dibanding Januari 2015. Demikian pula jika dibanding Februari 2014 turun 16,24 persen.

Impor nonmigas Februari 2015 mencapai US$9,83 miliar atau turun 6,34 persen dibanding Januari 2015, sementara bila dibanding Februari 2014 turun 4,86 persen.

Impor migas Februari 2015 mencapai US$1,72 miliar atau turun 18,70 persen dibanding Januari 2015, demikian pula jika dibanding Februari 2014 turun 50,26 persen.

Nilai impor nonmigas terbesar Februari 2015 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$1,82 miliar. Nilai ini turun 10,29 persen dibanding impor golongan barang yang sama Januari 2015.(Yas/Nrm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.