Sukses

Penyatuan Bank Syariah Menunggu Arahan Kementerian BUMN

Menurut Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi, bank BUMN syariah harus memperbaiki model bisnis dan kondisi keuangan.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari pemegang saham yaitu Kementerian BUMN mengenai rencana penyatuan atau merger perbankan syariah BUMN.

"Kami masih menunggu karena itu domainnya pemegang saham. Kami tunggu saja, kalau misalnya sudah melihat pas timingnya dan kajiannya, kami jalan," ujar Budi di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (16/3/2015).

Meski demikian menurut Budi, sebelum melakukan merger, akan lebih baik jika kinerja dari masing-masing perbankan syariah BUMN tersebut ditingkatkan. "Jadi harus ada yang diberesin di industri perbankan syariah," lanjutnya.

Dia menjelaskan, hal-hal yang perlu diperbaiki antara lain model bisnis, dan kondisi keuangan masing-masing perbankan. Bahkan saat ini rata-rata tingkat kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) perbankan syariah dinilai masih tinggi sehingga perlu diturunkan terlebih dulu sebelum dilakukan merger.

"Tahapannya menurut saya yang perlu dilakukan adalah perbaikan dari struktur industri perbankan syariah dulu. Karena NPL-nya masih tinggi, dimerger it tidak naik. Jadi harus diperbaiki dulu. Kalau saya lihat BSM (Bank Syariah Mandiri) di atas 5 persen grossnya, saya rasa yang besar-besar diatas segitu juga," lanjutnya.

Selain itu, peningkatan sumber daya manusia di perbankan syariah juga perlu dilakukan sebelum rencana merger ini direalisasikan. Dengan demikian, kinerja perbankan syariah yang disatukan tidak justru melorot.

"Kemudian, sumber daya syariah itu sedikit sekali. Orang kalau ditanya, mau masuk perbankan syariah atau biasa (konvensional), mereka maunya konvensional. Itu yang mengakibatkan kualitas SDM di bank syariah lebih rendah," tandasnya. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini