Sukses

Kenali Ciri-ciri Investasi Bodong‎ yang Berkeliaran di RI

Kusumaningtuti pun mengimbau waspada terhadap kejahatan internet banking dengan membuat situs palsu.

Liputan6.com, Medan - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewanti-wanti seluruh masyarakat Indonesia agar waspada terhadap maraknya investasi bodong dan kejahatan yang menyusup perangkat teknologi Anda, pengguna internet banking. Kenali ciri-ciri investasi bodong supaya uang aman, tidur pun nyaman.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S Soetiono‎ mengingatkan kepada pelaku sektor jasa keuangan dan masyarakat untuk berhati-hati dengan tawaran investasi ilegal yang jumlahnya kian meningkat.

"Terutama investasi yang menawarkan imbal hasil sangat menggiurkan hingga 30 persen per bulan. Bagaimana men-generate dana yang diinvestasikan," terang dia usai Workshop Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan di Hotel JW Marriot, Medan, Selasa (17/3/2015).

Di samping itu, Kusumaningtuti pun mengimbau waspada terhadap kejahatan internet banking dengan membuat situs palsu menyerupai laman resmi perbankan yang dapat membuat masyarakat terkecoh. Jika tidak jeli, maka pengguna bisa dengan mudah memasukkan data dan PIN rekening sehingga pelaku dapat leluasa menguras habis tabungan masyarakat.

Pelaku kejahatan pun semakin pandai dengan membuat virus dan menyusup jaringan sistem komputer pengguna. Virus ini akan mengintai setiap transaksi internet banking nasabah dan mengambil semua data hingga menggasak uang di rekening.

"Jadi kurangi penggunaan internet banking di komputer umum, secara periodik mengganti PIN atau password, kurangi men-download file-file mencurigakan, karena kalau salah, uang di tabungan Anda bisa habis dan ini sudah terjadi pembobolan di beberapa bank," terang dia.



‎Kusumaningtuti membeberkan beberapa ciri investasi bodong yang bisa Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk investasi :

  • Produk investasinya selalu mengemukakan imbal hasil menggiurkan, dengan prosentase yang mustahil atau tidak rasional. Sebagai contoh imbal hasil keuntungan 30 persen per bulan, sedangkan yield tertinggi di produk investasi saham saja 27 persen per tahun, reksadana campuran menawarkan imbal hasil 22 persen per tahun dan produk deposito atau tabungan cuma 6 persen sampai 7 persen setiap tahun.
  • 2‎. Produk investasi bodong mudah dipahami. Sedangkan produk investasi yang sah perlu waktu untuk mencernanya. Kalau mudah dipahami, bagaimana menjalankan uangnya. Ini yang patut dicurigai.
  • 3. ‎Setiap produk investasi bodong yang ditawarkan menggunakan referensi tokoh masyarakat. Misalnya di Sumatera Utara, pelaku penjaja investasi bodong akan menawarkan produknya lewat referensi tokoh masyarakat di wilayah tersebut agar masyarakat respek dan tergerak untuk menanamkan uangnya hingga mengabaikan risikonya.
  • 4. Produk investasi bodong singkat, tanpa booklet atau penjelasan panjang lebar. Tulisan saat penawaran produknya kecil-kecil sehingga tidak mudah terbaca. Ini patut dicurigai terlebih jika tidak jelas siapa lembaga yang mengawasinya.
  • Sementara Kepala Kantor Regional V OJK, ‎Achmad Seokro Tratmono menuturkan, pihaknya membuka layanan pengaduan, informasi ataupun pertanyaan seputar investasi di call centre 15655.

"Investasi bodong menawarkan tingkat imbal hasil tinggi, menyasar sarana media internet yang tidak berhubungan langsung dengan nasabah. Jadi masyarakat harus waspada atas tawaran tersebut," tandas dia. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.