Sukses

Ekonomi Dunia Melambat Bikin Sumatera Utara Sulit

Masalah yang dihadapi Sumut ada dua komoditas karet dan CPO.

Liputan6.com, Medan - Perlambatan ekonomi dunia pada tahun ini semakin menyusutkan kinerja ekspor di wilayah Sumatera Utara (Sumut) sebagai penghasil minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan karet. Kedua komoditas ini menjadi produk andalan ekspor Indonesia ke beberapa negara, termasuk Tiongkok. 
 
Kepala Perwakilan BI Wilayah IX (Sumatera Utara-Aceh), Difi A Johansyah mengungkapkan, Tiongkok baru saja memberlakukan kebijakan pengenaan bea masuk karet, mengikuti langkah India. 
 
"Problem Sumut sejauh ini masalah perlambatan ekonomi global yang sangat berpengaruh ke Sumut. Masalah yang dihadapi Sumut ada dua komoditas karet dan CPO," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Medan, Rabu (18/3/2015). 
 
Menurut Difi, kondisi ini diperparah dengan harga CPO dan karet yang semakin rendah. Akibatnya, sambung dia, sejumlah petani karet di Sumut enggan untuk menyadap dan beralih menggarap pekerjaan lain. 
 
"Jadi tantangan kita bagaimana bisa mendiversifikasi supaya tetap menyumbang pertumbuhan ekonomi. Ekspor CPO dan karet tetap perlu tapi kalau nggak diversifikasi, risiko buat Sumut," terangnya. 
 
Kata dia, diversifikasi produk ekspor adalah di sektor jasa dan perdagangan yang mampu menambal penurunan permintaan dari komoditas CPO dan karet. Pasalnya transaksi keuangan di Sumut, diakui Difi, tercatat cukup tinggi untuk perputaran uang.      
 
Sementara mengenai dampak pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, Difi mengaku, tidak berpengaruh besar terhadap pengekspor karet dan CPO. 
 
"Nggak ada pengaruh signifikan, karena sistem mereka dengan pembeli kontrak per bulan mengikuti harga yang ada. Jadi tergantung kontraknya," papar dia. (Fik/Nrm)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.