Sukses

Kemenlu Minta Arab Saudi Fasilitasi Pendirian BNI

Kesepakatan RI-Arab Saudi mengenai hal tersebut sudah tercapai dua tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia meminta izin pendirian Bank Negara Indonesia (BNI) kepada pemerintah Arab Saudi. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir saat menggelar pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Saud bin Khalid.

Ini disampaikan pada pertemuan bilateral yang dilakukan secara tertutup di kantor Kementerian Luar Negeri di Jakarta dan berlangsung kurang lebih satu jam.
"Secara khusus Menlu (Retno Marsudi) meminta dukungan Wamenlu Arab Saudi agar BNI bisa berdiri di sana," sebut Fachir di Jakarta, Kamis (19/3/2015).

Fachir yakin realisasi pendirian BNI di Arab Saudi dapat segera dilaksanakan. Sebab, kesepakatan RI-Arab Saudi mengenai hal tersebut sudah tercapai dua tahun lalu.

"Ini adalah kesepakatan pada tahun 2013 di Bali. Arab Saudi sendiri berjanji akan memfasilitasi berdirinya BNI," sebut dia.

Meski percaya realisasi bisa terwujud segera, Fachir tidak bisa memastikan waktu pendirian bank BUMN tersebut. Pasalnya, ada beberapa kendala  harus dihadapi termasuk dengan ketentuan di mana bank asing yang berdiri harus menggandeng mitra lokal.

Walau begitu, ditekankan Fachir akan banyak keuntungan jika BNI segera berdiri. "Di sana BNI tak hanya berikan pelayanan tapi bisa juga financing," papar dia. "Bayangkan jika WIKA bisa dapat proyek besar di sana financing-nya dari BNI," pungkas Fachir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini