Sukses

Presiden Putin Minta Pengusaha Bawa Uang Kembali ke Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengajak para pelaku usaha bisnis untuk bekerja sama mengatasi kesulitan ekonomi.

Liputan6.com, Moscow - Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak para pelaku bisnis Rusia untuk membawa dana kembali ke Rusia secepatnya. Hal itu mengingat aset asing dapat dibekukan sebagai peringatan sanksi internasional.

"Saya ingin mengulangi kalau situasi sedemikian rupa sehingga informasi yang mengkhawatirkan datang dari beberapa negara. Kami mendapatkan kesan kalau ada pencegahan kembalinya modal ke Rusia," ujar Putin, seperti dikutip dari laman CNBC, yang ditulis Minggu (22/3/2015).

Eropa dan Amerika Serikat (AS) sepakat kalau Rusia memiliki peran konflik di timur Ukraina. Aksi kekerasan yang terjadi pada tahun lalu dan pencaplokan Crimea dinilai tak lepas dari tangan Rusia. Hal itu membuat Eropa dan AS memberikan sanksi  yang berakhir Juli. Akan tetapi sanksi itu dapat diperpanjang.

Putin menambahkan, saat ini pembatasan penggunaan modal sekarang dalam yurisdiksi asing. "Masing-masing Anda harus membuat keputusan ini untuk diri sendiri. Namun, bahaya transfer termasuk dalam yurisdiksi Rusia. Pemblokiran memang ada," kata Putin.

Miliarder Oleg Deripaska menuturkan, Putin telah menggelar pertemuan pribadi dengan sejumlah kalangan atas. Presiden Putin memberikan pesan kepada pengusaha untuk mengambil keputusan agar segera mengembalikan uang ke Rusia. "Tidak harus menunda. Itu pesan utamanya," ujar Deripaska.

Data bank sentral menunjukkan modal keluar dari Rusia mencapai US$ 151,5 miliar pada 2014. Angka itu tertinggi dalam catatan bank sentral pada Januari. Hal itu dampak dari sanksi yang diberikan dunia internasional telah menganggu kepercayaan investor.

Karena itu, pemerintah Rusia ingin aliran dana termasuk investor asing masuk kembali ke Rusia. Mengingat ekonomi Rusia tertekan karena harga minyak rendah ditambah sanksi yang diterapkan memukul bisnis Rusia.

Putin pun mengusulkan agar memberikan amnesti modal pada Desember 2014 untuk mencoba para pengusaha kembali ke Rusia sambil membawa uangnya. Amnesti modal itu merupakan aset kembali ke Rusia tanpa dikenakan pajak dan diganggu aparat penegak hukum,

Vladimir Putin mengatakan, pemerintah siap mendukung para pengusaha Rusia dengan rencana stabilisasi ekonomi dan dana anti krisis sebesar US$ 3,8 miliar.

"Hanya melalui kemitraan antara negara dan bisnis (pelaku usaha), kita dapat mengatasi situasi ekonomi yang tidak menguntungkan," ujar Putin. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.