Ada LRT di Jakarta, PT Kereta Api Merasa Tertantang

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengaku tidak terlalu khawatir dengan adanya rencana pemerintah membangun Light Rail Transit (LRT) untuk warga Jakarta dan sekitarnya.

Vice President Corporate Communication PT KAI, Agus Komarudin mengungkapkan, kehadiran LRT tidak akan membuat para penumpang kereta api listrik (KRL) berpaling.

"‎PT KAI tentunya tidak khawatir, karena masing-masing punya keunggulan. Selain itu, saya yakin dalam pengembangan transportasi massal khususnya di DKI konsepnya pasti terintegrasi‎," kata Agus saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (23/3/2015).

Dengan jumlah dimensi yang lebih besar diyakini menjadi salah satu keunggulan dari KRL, sebab bisa mengangkut jumlah penumpang yang lebih banyak dibandingkan dengan LRT.

Selain itu, banyaknya rute-rute tujuan yang sudah dilalui KRL juga bisa menjadi pilihan tersendiri bagi masyarakat jika ingin melakukan perjalanan.‎ Sementara LRT masih direncanakan untuk dua rute, yaitu Cibubur-Cawang-Grogol dan Bekasi Timur-Cawang.

‎"Justru ini merupakan tantangan bagi KAI, tentunya dalam hal peningkatan pelayanan," tegas Agus.

Mengomnetari mengenai rencana PT Adhi Karya (Persero) yang akan mengajak PT KAI (Persero) dan Jakarta MRT untuk membuat anak usaha dalam pengoperasian LRT, Agus mengaku belum ada pembicaraan dari pihak terkait.

‎"PT KAI pastinya siap lah bila diajak kerjasama sebagai bentuk sinergi BUMN‎,  belum ada pembicaraan dengan manajemen atau direksi KAI," tutup dia.

Seperti diketahui, PT Adhi Karya telah diperintahkan oleh Presiden RI untuk membatalkan proyek pembangunan Monorel dan menggantinya dengan LRT.

Selain banyaknya hambatan dalam pembangunan Mono‎rel, LRT dinilai lebih cocok dengan kondisi Jakarta yang memiliki gedung-gedung bertingkat.

Hal itu dikarenakan LRT bisa bergerak lebih fleksibel mengingat selain ukurannya tidak terlalu besar, LRT juga memiliki lingkar putar yang hanya sekitar 15-20 meter. (Yas/Ndw)