Sukses

Jadi Teroris Terkaya di Dunia, ISIS Bisa Bangkrut Karena Boros

Biaya perang yang sangat tinggi membuat ISIS terancam kebangkrutan meski berperan sebagai kelompok teror terkaya di dunia

Liputan6.com, New York - Kelompok militan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) kini tengah menjadi pusat perhatian banyak orang di dunia karena aksinya yang terkenal anarkis dan kejam. Hasil analisa terbaru yang diluncurkan komunitas intelejen AS menunjukkan bahwa ISIS merupakan kelompok teror paling kaya di dunia.

Sayangnya, ISIS juga mengeluarkan uang dengan sangat cepat dan akhirnya kekayaan tersebut habis dalam waktu singkat.

Mengutip laman NBC News, Senin (23/3/2015), ISIS berhasil mendulang uang dengan menjarah bank Irak dan kemungkinan membobol ratusan juta dolar dari sana. Namun biaya perang juga sangat tinggi dan membuat ISIS kini justru menghadapi kebangkrutan.

Itu bisa terjadi meski ISIS masih mendapatkan dana dari pendapatan minyak, donasi dan uang yang dijarah dari para penduduk.

Pimpinan Eksekutif Combating Terrorism Center di West Point, Michael Sheehan mengatakan, ISIS kini menguasai sejumlah daerah membutuhkan biaya yang sangat mahal.

"Saya tak yakin mereka benar-benar dapat mencapai yang diinginkan apalagi dengan serangan yang sangat jarang saat ini. ISIS terus masuk dalam berita dan hidup tetap harus berjalan," terang Sheehan.

ISIS kini membayar para pejuang dan birokratnya. Semua pembayaran itu dilakukan dengan menggunakan uang yang dicurinya dari Bank Sentral Irak saat para pejuangnya berhasil merebut Mosul pada Juni tahun lalu.

Tak lama setelah penyerangan itu, Gubernur Bank Sentral Irak Nineveh Province mengatakan, para pejuang ISIS membobol seluruh bank di wilayah itu dan mengantongi uang sekitar US$ 400 juta. Tapi sejumlah analis mengatakan, angka tersebut terlalu tinggi meski ratusan juta dolar mungkin saja diambil.

Angka tersebut membuat ISIS menjadi kelompok teror terkaya sepanjang sejarah di dunia.

Sheehan mengatakan, ISIS juga menghabiskan uang dengan sangat cepat. Uang itu digunakan untuk membayar para pejuangnya serta merekrut lebih banyak penduduk sipil untuk bergabung.

ISIS kini memiliki antara 20 ribu hingga 31 ribu pejuang. Hingga saat ini masih belum jelas, berapa jumlah uang yang telah dihabiskan ISIS dari total jarahannya di Bank Irak. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini