Sukses

Garuda Indonesia Incar 800 Ribu Penumpang dari China

PT Garuda Indonesia akan meningkatkan rute dari Denpasar dan Jakarta dengan tujuan ke sejumlah kota di China.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyatakan bakal meningkatkan kapasitas dan penambahan rute untuk beberapa kota di China.
Hal itu sesuai permintaan Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan kunjungan turis asing‎ terutama dari China mencapai 2 juta pada 2015.
‎

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Arif Wibowo mengaku akan menjadikan Bandara International Igusti Ngurah Rai dan Bandara International Soekarno Hatta sebagai hub penambahan rute ke China tersebut.

"Kami akan fokus (penambahan rute) dari Denpasar dan Jakarta," kata Arif di kantornya, Selasa (24/3/2015).

Selain itu, Maskapai Garuda Indonesia bakal membuka setidaknya sepuluh rute baru ke China pada 2015. PT Garuda Indonesia Tbk akan melayani 13 kota di negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia tersebut.

Arif menjelaskan, perseroan telah membuka rute penerbangan baru yaitu dari Denpasar-Beijing pada 13 Januari 2015. Dari hasil tingkat isian penumpang hingga saat ini, Arif yakin China dapat menjadi negara andalan untuk meningkatkan pendapatan perseroan ke depan.

"Itu tingkat isiannya di atas 80 persen, itu bagus sekali untuk rute perdana, apalagi Pak Arief (Menteri Pariwisata) memberikan bebas visa, itu akan lebih cepat dalam meningkatkan penumpang," ujar Mantan Direktur Utama Citilink itu.

Ia menambahkan, China menjadi negara paling potensial mengingat jumlah penduduknya yang terbesar di dunia. Karena itu, pihaknya menargetkan mampu membawa 800 ribu penumpang dari China.

Pemerintah telah membebaskan visa untuk 30 negara baru tinggal singkat di Indonesia dengan maksimal selama 30 hari.‎ Jadi saat ini Indonesia memberlakukan bebas visa untuk 45 negara, yang salah satunya dari China.

Pembebasan visa tersebut untuk meningkatkan pendapatan negara dari segi kunjungan turis manca negara yang pada 2015 mencapai 12 juta orang. Hal itu meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 9 juta orang. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.