Sukses

Sempat Meroket, Harga Cabai Anjlok ke Rp 20 Ribu per Kg

Melimpahnya ketersediaan stok di tingkat pedagang membuat harga cabai rawit turun di sejumlah pasar tradisional.

Liputan6.com, Palu- Melimpahnya ketersediaan stok di tingkat pedagang membuat harga cabai rawit turun di sejumlah pasar tradisional yang ada di Palu, Sulawesi Tengah. Diakui pedagang penurunannya tidak tanggung-tanggung hingga Rp 100 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram (kg).

"Penurunan harga ini sudah sepekan terakhir. Parah sekali memang turunnya, karena tinggal Rp 20 ribu per kg," kata salah satu pedagang Devi (34), ditemui di Pasar Sentral Inpres Manonda (PSIM) Palu, Selasa (24/3/2015).

Penurunan harga cabai rawit saat ini diakui pedagang karena melimpahnya stok di tingkat pedagang dan pengepul. Sementara permintaan warga yang datang membeli di pasaran terus menurun.

"Otomatis kalau sudah begitu penjualan kami menurun. Apa lagi harga beli di tingkat pengepul ke petani juga menurun. Sebaliknya, kalau mereka membeli dengan harga tinggi pasti harga di pasaran ikut naik," kata pedagang lainnya, Roby (41).

Dijelaskannya, selain melimpahnya stok di tingkat pedagang dan menurunnya permintaan warga di pasaran, harga cabai menurun juga dikarenakan tidak adanya pengiriman antarpulau yang dilakukan pengepul.

"Dulu kalau pengepul sering mengirim ke Kalimantan, harga cabai di lokalan pasti mahal karena permainan harga dari pengepul yang mengambil mahal ke petani. Sekarang karena sudah tidak mengirim makanya harga pengambilan pengepul juga semakin menurun," tandas Roby.

Ketersedian stok cabai di Palu memang cukup banyak. Itu menyusul masuknya panen raya sejumlah petani di Kabupaten Sigi yang merupakan penghasil cabai rawit terbesar di Sulteng. (Dio Pratama/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini