Sukses

Ini Penyebab Produksi Minyak RI Belum Capai Target

Produksi minyak nasional bisa capai target tahun ini jika produksi lapangan Banyu Urip Blok Cepu, Jawa Tengah sudah maksimal.

Liputan6.com, Jakarta - Realisasi produksi minyak nasional hingga saat ini masih jauh dari target yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, belum tercapainya target tersebut karena produktivitas sumur minyak dan gas (migas) banyak yang turun.

Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Gde Pratyana mengatakan, dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015, pemerintah menargetkan produksi minyak nasional 825 ribu barel per hari (bph).

Namun hingga awal minggu keempat pada Maret 2015 ini, produksi minyak nasional masih jauh di bawah angka tersebut. "Produksi minyak nasional masih sekitar 762 ribu bph. Itu data paling baru," kata Gde, di Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I Nyoman Wiratmaja menambahkan, belum tercapainya target produksi minyak nasional tersebut disebabkan oleh penurunan kehandalan sumur dalam memproduksi minyak. "Memang turun sedikit. Seperti sumur-sumur yang lain kan juga akan mengalami natural decline. Tetapi ada juga beberapa sumur yang mengalami peningkatan produksi," ungkapnya.

Menurut Wiratmaja, produksi minyak nasional bisa terdongkrak sehingga mencapai target tahun ini jika lapangan Banyu Urip Blok Cepu, Jawa Tengah, sudah mencapai puncaknya. Dalam hitungan Kementerian ESDM, puncak produksi minyak Blok Cepu akan terjadi pada Oktober 2015 dengan jumlah produksi mencapai 165 ribu bph

"Sekarang produksi Blok Cepu masih di kisaran 35 ribu bph. Setiap bulan akan mengalami kenaikan. Pada Juni nanti diestimasikan bisa mencapai 60 ribu bph," tambahnya. Puncak produksi akan terjadi di kisaran Agustus atau Oktober.

Untuk diketahui, sepanjang tahun lalu industri hulu migas telah melakukan pengeboran 1.036 sumur dengan rincian 67 sumur eksplorasi dan 969 sumur pengembangan. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.