Sukses

Bursa Asia Jatuh Mengikuti Pelemahan Wall Street

Indeks MSCI Asia Pasifik tergelincir 0,6 persen menjadi 148,20 pada pukul 09.01 waktu Tokyo, Jepang.

Liputan6.com, Singapura - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) melemah setelah mencetak rekor tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Penurunan bursa Asia tersebut mengikuti bursa di Amerika (Wall Street) yang juga jatuh karena tekanan di saham-saham konsumsi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (26/3/2015), indeks MSCI Asia Pasifik tergelincir 0,6 persen menjadi 148,20 pada pukul 09.01 waktu Tokyo, Jepang. Pada sehari sebelumnya, indeks MSCI Asia Pasifik mencetak rekor tertinggi sejak 30 Juli.

Sementara di Amerika, indeks Nasdaq jatuh ke level terdalam periode 11 bulan terakhir dan indeks Standard & Poor 500 merosot 1,5 persen karena aksi jual dari sektor konsumsi.

Indeks Asia naik 8,2 persen terhitung sejak awal tahun hingga kemarin. Dengan kenaikan tersebut valuasi harga saham yang masuk dalam indeks tersebut mencapai 15 kali. Level tersebut berada di bawah Indeks Standar & Poor 500 yang berada di level 17,5 kali.

"Wall Street sedang berjuang untuk menambah rekor baru, namun ternyata belum mencapai puncaknya sudah kelelahan," jelas analis Perpetual Ltd, Sydney, Australia, Matthew Sherwood. Bursa Asia memiliki keuntungan dibanding Wall Street karena valuasinya lebih murah.

Saat ini, yang membebani investor untuk masuk ke bursa Asia adalah pertumbuhan ekonomi China yang mengalami perlambatan. Alasan tersebut membuat investor sedikit ragu untuk masuk.

Shanghai Composite Index turun 0,8 persen pada Rabu kemarin, mengakiri reli panjang dalam 10 hari terakhir. Reli tersebut terpanjang sejak 1992. Kenaikan saham di China tersebut memberikan angin segar di tengah perlambatan ekonomi.

Indeks Topix Jepang merosot 0,7 persen. Indeks Kospi Korea Selatan juga mengalami hal yang sama. Indeks Asutralia S&P/ASX 200 turun 1,2 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,6 persen. Pasar modal di China dan Hong Kong belum dibuka. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.