Sukses

Soal Kereta Papua, Menteri Jonan Tak Sepakat dengan Presiden

Jalur kereta api dari Sorong ke Manokwari tersebut memiliki panjang 390 kilometer.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan belum melakukan studi kelayakan terkait dengan pembangunan kereta jalur kereta api di Papua. Padahal Presiden Joko Widodo (jokowi) meminta kepada Kementerian Perhubungan untuk melakukan studi tersebut pada Januari 2015 kemarin.

Menurut Jonan, studi kelayakan pembangunan kereta di Papua belum menjadi prioritas saat ini. Oleh karena itu, studi tersebut baru akan dilakukan pada pertengahan tahun nanti. "Saya kira studi pembangunan proyek kereta Papua baru akan dimulai bulan Juni," kata Jonan, seperti ditulis Kamis (26/3/2015).

Mantan Direktur Utama PT KAI tersebut mengungkapkan, kementerian tidak segera melakukan studi kelayakan karena memang belum terlalu penting. Menurutnya, untuk mewujudkan jalur kereta Papua, masalah ketersediaan lahan lebih penting dibanding dengan studi kelayakan. "Tanahnya saja yang lebih dulu disiapkan, bukan studinya. Studi buat apa kalau tidak ada tanahnya," ujarnya.

Dalam pemerintahannya, Presiden jokowi memang mencanangkan pembangunan transportasi kereta api. Moda transportasi tersebut dipercaya cukup efektif untuk mengurangi biaya logistik Indonesia yang saat ini dikenal masih sangat mahal. Salah satu jalur yang akan dikembangkan oleh Jokowi dalam lima tahun ke depan adalah jalur Papua, yaitu untuk tujuan Sorong ke Manokwari dan sebaliknya.



Jalur kereta api dari Sorong ke Manokwari tersebut memiliki panjang 390 kilometer (km).‎ Mengenai investasinya, pembangunan jalur tersebut akan memakan biaya Rp 10,3 triliun. Dalam tahapan pembangunannya, pada tahun 2015 akan dilakukan kajian kelayakan yang anggarannya sudah tertuang dalam APBNP 2015. Untuk tahun 2016 baru akan masuk ke detil design untuk langsung dilanjut ke tahapan AMDAL.

Untuk tahun 2017 baru pemerintah akan melaksanakan pengadaan lahan yang kemudian pada 2018 akan mulai dilakukan konstruksi.  Pembangunan jalur KA di Papua tersebut rencananya akan menggunakan lebar rel kereta 1435 mm dimana nanti akan dapat memacu laju kereta hingga kecepatan 200 km per jam.

Selain membangun jalur kereta api di Papua, untuk menurunkan biaya logistik, Jokowi juga akan membangun jalan tol Sumatera akan mulai dikerjakan paling lambat April 2015. Jalan Tol Sumatera dan juga sarana pendukung termasuk pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni dan Kawasan Ekonomi Khusus di Sumatera menjadi program prioritas. (Silvanus Alvin/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini