Perlukah Para Miliarder Punya Gelar Sarjana?

Liputan6.com, Jakarta - "Bill Gates drop out dari universitas tapi bisa jadi orang terkaya di dunia!". Mungkin, pernyataan ini pernah kita dengar dari guru di sekolah atau orang tua.

Kenyataannya, lebih dari seperlima, atau 22 persen orang-orang terkaya di dunia berkuliah. Mereka kebanyakan kuliah jurusan Teknik. Sementara dari 12 persen tercatat pernah sekolah Bisnis dan 9 persen masuk jurusan Seni. Jumlah ini lebih banyak dari mereka yang sekolah jurusan Ekonomi atau Keuangan.

Walau mereka yang belajar MIPA hanya berjumlah 2 persen, tingginya jumlah sarjana Teknik mendukung pentingnya peran subjek STEM -science, technology, engineering and maths.

Studi ini dilakukan Approved Index, sarana jual beli dari bisnis ke bisnis yang menganalisa latar belakang pendidikan para miliarder dunia dengan menganalisis daftar 100 orang terkaya dari Forbes.

Daftar itu juga menunjukkan banyak miliarder yang demi mengembangkan usahanya tidak masuk universitas, bahkan drop out.

Seperti dilaporkan dari mirror.co.uk, Jumat (27/3/2015), Bill Gates yang merupakan orang terkaya di daftar, dan Mark Zuckerberg, yang merupakan miliarder termuda, keduanya drop out dari Harvard University.

Studi itu membuktikan hampir dari sepertiga jumlah orang di daftar tidak memiliki gelar, namun lagi-lagi, jumlahnya secara signifikan lebih rendah dari mereka yang masuk sekolah Teknik.

Walaupun begitu, drop out sangat tidak disarankan. Mark Zuckerberg dan Bill Gates diterima di Harvard, dan mereka punya alasan yang kuat untuk drop out. (Indy/Nrm)