Sukses

BKPM Siapkan Trik Khusus Tarik Investor China

Kepala BKPM Franky Sibarani mengaku telah menyiapkan trik khusus untuk mendorong peningkatan realisasi investasi China ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengaku telah menyiapkan trik khusus untuk mendorong peningkatan realisasi investasi China ke Indonesia.

BKPM sudah membentuk tim khusus yang akan memfasilitasi investor China yang memiliki rencana investasi sehingga terbangun kepercayaan (trust) untuk menanamkan uangnya di Indonesia.

Franky menjelaskan, ada beberapa langkah yang dilakukan BKPM agar rasio investasi China semakin meningkat. BKPM akan melakukan pendampingan investor China yang menyatakan minat untuk berinvestasi termasuk membantu mereka mendapat kemitraan dengan industri nasional yang kredibel sehingga rencana investasi mereka dapat direalisasikan.

"BKPM juga akan mengidentifikasi investor China yang sudah memasukkan perizinan (on the pipeline) untuk segera melakukan realisasi," ujarnya dalam keterangan tertulis di Beijing, China, seperti ditulis Jumat (27/3/2015).

Sebelumnya, Franky menyatakan pekerjaan rumah BKPM adalah meningkatkan rasio investasi China ke Indonesia yang hanya sebesar 7 persen, lebih rendah dibandingkan Jepang 65 persen atau Singapura 40 persen.

Franky optimis hal tersebut dapat dilakukan melihat trend realisasi investasi China yang semakin meningkat. Dia merujuk data BKPM dimana realisasi investasi China tahun 2014 mencapai US$ 800 juta, meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar US$ 297 juta.

Sementara rencana imvestasi dari China yang sudah masuk ke BKPM per Oktober 2104-19 Maret 2015 sebesar US$ 13,66 miliar.

"Bahkan periode September-Desember 2014, untuk pertama kalinya sejak tahun 2010, China masuk lima besar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar US$ 500 juta. Artinya 70 persen realisasi investasi China tahun 2014 terjadi di periode ini," tandasnya. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.