Sukses

Jual Aset, Lippo Karawaci Bukukan Kenaikan Laba Bersih 107%

Untuk tahun ini, Lippo Karawaci akan membuka 6 rumah sakit dan 4 Siloam Express.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan perolehan laba bersih Rp 2,55 triliun untuk tahun buku 2014. Laba tersebut naik 107 persen dibanding dengan periode setahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,23 triliun. Laba bersih tersebut ditopang pendapatan perusahaan yang mampu tumbuh 75 persen menjadi Rp 11,66 triliun di 2014 dari Rp 6,66 triliun di 2013.

Presiden Direktur Lippo Karawaci, Ketut Budi Wijaya mengungkapkan, hasil kinerja tersebut cukup positif di tengah perekonomian Indonesia yang penuh tantangan seperti pengetatan peraturan Kredit Pemilihan Rumah (KPR), proses pemilihan presiden yang berlarut-larut dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Ketut menjabarkan, unit usaha yang mendorong kenaikan pendapatan adalah Urban Development. Pada tahun lalu, unit usaha tersebut menjual aset Mal Kemang ke Lippo Mall Indonesia Retail Trust (LMIRT) sebesar Rp 3,37 triliun. "Pendapatan dari divisi Urban Development naik 200 persen menjadi Rp 5,65 triliun" tuturnya dalam keterangan pers, Jumat (27/3/2015).

Selain penjualan aset, kenaikan pendapatan juga berasal dari penjualan dari proyek mixed use yang pengelolaan di bawah divisi Large Scale Integrated. Beberapa proyek yang penjualan sudah dibukukan adalah Kemang Village dan St Moritz. "Pendapatan divisi tersebut mampu tumbuh 19 persen menjadi Rp 1,33 triliun dari Rp 1,12 triliun," jelasnya.

Pendapatan dari Divisi Healthcare juga tumbuh 33 persen menjadi Rp 3,34 Triliun. Siloam telah membuka 4 rumah sakit baru sepanjang 2014 lalu sehingga telah mengoperasikan 20 rumah sakit pada akhir 2014. "Pendapatan dari pasien rawat inap naik dengan mengesankan sebesar 34 persen, sedangkan kunjungan rawat jalan tumbuh sebesar 24 persen," tambah Ketut. Untuk tahun ini, Lippo Karawaci akan membuka 6 rumah sakit dan 4 Siloam Express lagi.

Pendapatan divisi Komersial Lipo Karawaci atau divisi yang mengelola pusat perbelanjaan juga mengalami pertumbuhan. Namun memang, pertumbuhannya tak sebesar divisi lain yaitu hanya 16 persen menjadi Rp 668 miliar. Kenaikan pendapatan dari divisi tersebut karena ada 2 pusat perbelanjaan yang baru dibuka yaitu Lippo Mall Puri Jakarta dan Lippo Plaza Buton Sulawesi Tenggara.

Dengan pertumbuhan pendapatan yang menunjang laba tersebut, Lippo Karawaci berhasil menurunkan rasio hutang terhadap ekuitas dan net gearing rasio masing-masing menjadi 0,6 dan 0,4. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini