Sukses

Menkeu & Gubernur Bank Sentral ASEAN Bertemu, Ini Bahasannya

Pelaksanaan integrasi ekonomi ASEAN sudah mencapai 85 persen dan diharapkan bisa selesai 100 persen di tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara di ASEAN bertemu di Kuala Lumpur, Malaysia pada 21 Maret 2015 kemarin. Dalam pertemuan tersebut, mereka membicarakan beberapa isu yang menjadi tantangan dan peluang negara-negara ASEAN untuk bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 5 persen.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi dalam keterangannya, Jumat (27/3/2015) menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, ada 7 agenda yang dibicarakan yaitu perkembangan ekonomi global dan regional serta tantangan yang dihadapi, intergasi ekonomi ASEAN, integrasi sektor keuangan ASEAN, Kerja sama keuangan ASEAN, financial inclusion, ASEAN surveillance process, dan ASEAN Finance Ministri Investor Seminar atau ASEAN Road Show.

Jika disimpulkan, para menteri keuangan dan juga gubernur Bank Sentral se-ASEAN tersebut sepakat bahwa ASEAN memiliki banyak potensi untuk bisa mencapai tertumbuhan ekonomi 5 persen di 2015 ini. Namun memang, banyak tantangan yang harus diharapi seperti harga minyak dan pengaruhnya kepada kekuatan fiskal, transformasi China dan juga tren peningkatan utang luar negeri swasta.

Oleh sebab itu, perlu ada kerja sama yang lebih intensif di antara negara-negara di ASEAN agar bisa bertahan menghadapi tantangan tersebut. Integrasi ekonomi ASEAN pun harus segera terwujud. "Dalam hitungannya saat ini sudah mencapai 85 persen terlaksana. Memang ada beberapa permasalahan yang belum selesai namun diharapkan bisa dipenuhi pada 2015 ini," tutur Yudi.

Selain itu, integrasi di sektor keuangan juga perlu dijalankan sesuai dengan rencana. Proses intergasi di sektor keuangan ASEAN ini mencakup pengembangan dan integrasi pasar modal, liberalisasi jasa keuangan dan liberalisasi neraca modal.

Untuk kerja sama keuangan ASEAN, para menteri keuangan dan Gubernur Bank Sentral sepakat untuk mewujudkan infrastrukture fund, insurance coorperation, dan ASEAN Forum on Taxation. Dalam kerja sama ini, Indonesia mempunyai peran penting sebagai Chairman of infrastrukture Fund dan Board of Director dan Chairman ASEAN Forum on Taxation.

"Sebagai chairman infrastrukture Fund, Indonesia menekankan penguatan melalui lending pipeline dan diversifikasi borrower," tutupnya.(Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.