Sukses

Harga Minyak Ambruk di Akhir Pekan

Harga minyak masih berlekuk secara mingguan, didorong oleh pelemahan dolar di sesi terakhir.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia susut 5 persen di akhir pekan ini, menghapus keuntungan sesi sebelumnya, karena konflik Yaman diprediksi hanya akan memberikan dampak kecil untuk kemungkinan mengganggu pengiriman minyak mentah Timur Tengah.

Investor lebih mengalihkan fokus mereka kepada kesepakatan perundingan nuklir Iran yang potensial menempatkan lebih banyak pasokan di pasar.

Melansir laman Reuters, harga minyak mentah AS dan patokan global minyak Brent menghabiskan sebagian besar sesi dalam perdagangan yang ketat, turun sekitar 2 persen. Dan kemudian turun tajam di akhir perdagangan.

Harga minyak brent susut US$ 2,78 menjadi US$ 56,41 per barel. Minyak mentah AS menetap US$ 2,56 lebih rendah pada posisi US$ 48,87 per barel. Keduanya turun lagi setelah pasar ditutup.

Pada hari Kamis, minyak melonjak 5 persen di tengah kekhawatiran bahwa konflik di Yaman dapat mengganggu pengiriman kargo di Selat Bab el-Mandeb Selat, di mana 3,8 juta barel per hari minyak mentah dan produk minyak dikirim.

Harga minyak masih berlekuk secara mingguan, didorong oleh pelemahan dolar di sesi terakhir. Minyak mentah AS memiliki kenaikan mingguan terbesar lebih dari sebulan.

Pasar minyak memberikan perhatian teralihkan dari konflik di Yaman, dan terfokus hanya pada Iran. Teheran dan negara-negara besar mendorong satu sama lain untuk konsesi menjelang tenggat waktu untuk kesepakatan nuklir awal di akhir maret yang bisa mengangkat sanksi terhadap ekspor minyak OPEC.

"Harga minyak menyerah setelah merasakan kesepakatan nuklir Iran mungkin terjadi akhir pekan ini. Tak seorang pun ingin harga minyak naik dengan berita seperti ini," kata Tariq Zahir, Fund Manager Tyche Capital Advisors di di New York.

Teheran sangat ingin untuk memulihkan pangsa pasar yang hilang di bawah sanksi yang dipimpin AS yang telah membatasi ekspor minyak mentah untuk hanya 1 juta barel per hari dari 2,5 juta barel per hari pada tahun 2012.(Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.