Sukses

PLN Bukukan Laba Bersih Rp 11,7 Triliun

Kenaikan laba bersih terjadi karena adanya peningkatan laba selisih nilai tukar.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mencatatkan laba bersih Rp 11,7 triliun untuk tahun buku 2014. Laba tersebut naik Rp 37,98 triliun dibanding tahun buku 2013 dimana Perseroan mengalami rugi sebesar Rp26,2 triliun. Pendorong pertumbuhan laba tersebut adalah kenaikan volume penjualan kWh dan pendapatan dari selisih kurs. 

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto menjelaskan, laba usaha PLN pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 45,8 triliun, naik sebesar Rp 4,9 triliun atau 11,9 persen dibanding tahun 2013 sebesar Rp 40,9 triliun. Pendorong pertumbuhan laba usaha tersebut karena pendapatan usaha perseroan juga mengalami kenaikan 11,8 persen menjadi Rp 292,7 triliun dari Rp 261,8 triliun.

"Meningkatnya pendapatan usaha tersebut berasal dari kenaikan volume penjualan kWh tenaga listrik menjadi sebesar 198,6 Terra Watt hour (TWh)," jelasnya seperti tertulis dalam keterangan pers, Minggu (29/3/2015). Di tahun sebelumnya, volume lenjualan kWh tenaga listrik hanya 187,5 TWh. Artinya, penjualan kWh PLN mencapai 5,9 persen.

Di samping disebabkan oleh kenaikan laba usaha, kenaikan laba bersih juga terjadi karena adanya peningkatan laba selisih nilai tukar. Perusahaan tahun ini mencatatkan laba selisih nilai tukar sebesar Rp 1,3 triliun, lebih baik dibandingkan tahun 2013 yang mengalami rugi selisih nilai tukar yang tercatat Rp 48,1 triliun. kerugian nilai tukar tersebut terutama diakibatkan oleh translasi liabilitas dalam mata uang asing yang didominasi oleh Dolar Amerika dan Yen.

Jumlah pelanggan yang dilayani PLN pada akhir tahun mencapai 57,49 juta pelanggan atau naik 6,5 persen dari tahun sebelumnya. Subsidi listrik dari Pemerintah tahun 2014, sebagai salah satu komponen pendapatan usaha perusahaan, adalah Rp 99,3 triliun turun menjadi 98,1 persen dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 101,2 triliun sebagai dampak adanya kenaikan tarif tenaga Listrik.

Selain mencatatkan kenaikan laba usaha, PLN juga mencatatkan kenaikan beban usaha. Tercatat,  beban usaha perusahaan 2014 sebesar Rp 246,9 triliun meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp220,9 triliun.

Meningkatnya beban usaha ini terutama disebabkan oleh peningkatan konsumsi bahan bakar terutama gas dan batu bara seiring dengan peningkatan permintaan tenaga listrik pelanggan.

Biaya pemakaian batu bara dan biaya pemakaian gas tahun 2014 masing-masing sebesar Rp 44,8 triliun dan Rp 47,7 triliun, naik sebesar 20,55 persen dan 26,14 persen dari biaya tahun 2013 yang masing-masing sebesar Rp 37,2 triliun dan Rp 37,8 triliun. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini