Sukses

Ketua DPD: RI Butuh Sumber Daya Kepemimpinan buat Hadapi MEA

Ada eberapa negara maju yang miskin sumber daya alam ternyata tetap bisa berhasil karena adanya "sumber daya kepemimpinan".

Liputan6.com, Semarang - Indonesia akan ikut melaksanakan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Menghadapi hal itu, berbagai persiapan dinilai perlu dilakukan. Ketua DPD RI, Irman Gusman menilai perlu adanya sumber daya baru yaitu "sumber daya kepemimpinan" untuk menghadapi MEA.
 
Dalam pidato akademiknya di Dies Natalis Universitas Negeri Semarang (Unnes) ke 50, Senin (30/3/2015), Irman mencontohkan beberapa negara maju yang miskin sumber daya alam ternyata tetap bisa berhasil karena adanya "sumber daya kepemimpinan".
 
Ia pun mencontohkan salah satu negara yaitu Singapura dengan mantan Perdana Menterinya, Lee Kuan Yew. "Singapura adalah salah satu contoh negara kecil yang tumbuh menjadi besar berkat sumber daya kepemimpinan yang hebat," kata Irman. 
 
Di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew, Singapura berevolusi dari kota pelabuhan menjadi negara jasa yang diperhitungkan dunia. Bahkan saat ini hanya dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa, wisatawan yang datang ke sana bisa mencapai 12 juta jiwa tiap tahunnya.
 
"Sekitar satu juta diantaranya adalah wisatawan kesehatan yang datang untuk tujuan berobat dengan total pengeluaran sekitar US$ 3 miliar atau Rp 40 triliun. Kabarnya, mayoritas wisatawan kesehatan ini datang dari Indonesia," kata Irman.
 
Selain kemajuan negara Singapura, Lee Kuan Yew sangat dihormati masyarakatnya bahkan oleh negara-negara lain. Melihat sosoknya berhasil memimpin negara, Irman juga sempat memberikan penghormatan terakhir ke Singapura langsung.
 
"Beliau dijuluki 'Bapak Pembangunan Singapura'. Kabar kematiannya selama berhari-hari juga mendominasi pemberitaan media cetak dan televisi di banyak negara," katanya.
 
Pembentukan sumber daya kepemimpinan sangat bergantung peran dunia pendidikan. Tokoh-tokoh bangsa pun sudah memasukkan pendidikan sebagai salah satu tujuan pembentukan pemerintahan Indonesia.(Edhie/Nrm)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.