Sukses

Harga BBM Naik Dongkrak Inflasi Jadi 7%

"Inflasi naik tetapi tidak sampai 10 persen. Mungkin 7 persen," ujar Plt Kepala BKF, Suahasil Nazara.

Liputan6.com, Jakarta - Plt Kepala BKF, Suahasil Nazara memperkirakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sekitar Rp 500 akan berdampak ke inflasi sekitar 7 persen pada 2015.

"Inflasi naik tetapi tidak sampai 10 persen. Mungkin 7 persen," ujar Suahasil, saat ditemui wartawan, Senin (30/3/2015).

Suahasil mengharapkan, tingkat inflasi Indonesia dapat rendah pada 2015. Hal itu didukung dari deflasi yang terjadi pada Januari-Februari 2015. Deflasi Februari tercatat sekitar 0,36 persen. Tingkat deflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2015 sebesar 0,61 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 6,29 persen. Pemerintah mengharapkan, inflasi sekitar 5 persen pada 2015.

Ia mengatakan, kenaikan inflasi akan didorong dari tarif angkutan umum yang naik. Pengusaha angkutan umum tidak hanya mengalami kenaikan harga BBM tetapi juga komponen mesin. Meski demikian, pemerintah juga mengharapkan pengusaha angkutan umum dapat menaikkan tarif angkutan umum yang sesuai.

"Mekanisme yang bermain harusnya mekanisme pembentukan harga benar. Pembentukan harga itu tidak bisa semua diharapkan kepada pemerintah. Pemerintah tahan satu harga semua mesti ditahan. Bukan ekonomi itu yang kami inginkan tetapi fleksibel," kata Suahasil.

Ia menambahkan, kenaikan harga memang menguntungkan produsen tetapi juga sisi lain ada pihak yang harus membayar lebih mahal. Suahasil menilai, kenaikan harga itu juga dapat sebagai insentif.

"Harga lebih mahal adalah insentif kepada produsen. Dengan dia punya insentif maka berkembang usahanya, tetapi kalau kenaikan harga di luar kewajaran pasti produsen itu kena imbasnya. Ini kami tidak mau terjadi secara drastis," ujar Suahasil.

Untuk meredam kenaikan harga tarif tak wajar, Suahasil mengatakan, pemerintah akan mengajak organisasi angkutan darat (ORGANDA) untuk diskusi soal tarif angkutan umum. (Fik/Ahm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.