Sukses

Kebijakan Ekonomi China Bikin Bursa Asia Menguat

Indeks saham MSCI Asia Pacific menguat 0,6 persen menjadi 147,35 pada perdagangan saham Selasa pagi ini.

Liputan6.com, Sydney - Bursa saham Asia menguat dengan indeks saham acuan regional menuju level terbaik kuartalan dalam tiga tahun.  Penguatan indeks saham terseut didukung dari kebijakan China untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Sentimen itu juga mendongkrak bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,6 persen menjadi 147,35 pada pukul 09.01 waktu Tokyo. Kenaikan indeks saham itu membuat indeks saham naik 6,9 persen sepanjang kuartal I 2015. Ini merupakan penguatan terbesar sejak 2012.

Sementara itu, indeks saham Jepang Topiz menguat 1,2 persen setelah yen melemah 0,8 persen terhadap dolar AS di awal pekan ini. Diikuti indeks saham Australia mendaki 1,2 persen, indeks saham Selandia Baru menguat 0,2 persen. Penguatan indeks saham ini juga diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,7 persen.

Sentimen kebijakan bank sentral China berdampak ke bursa saham.  Gubernur bank sentral China Zhou Xiaochuan menuturkan, pihaknya akan berbuat lebih banyak untuk mendukung ekonomi di Asia. Pemerintah China akan mengumumkan langkah-langkah untuk menghentikan kemerosotan properti.

"Investor terus berharap kalau bank rakyat China akan menyampaikan laporan kebijakan dalam beberapa bulan mendatang. Bank sentral Amerika Serikat pun akan berhati-hati untuk mengeluarkan kebijakan," ujar Matthew Sherwood, Head of Investment Market Research Perpetual Ltd, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (31/3/2015).

Sementara itu, mata uang Euro melemah 0,1 persen terhadap dolar AS.  Yen sedikit berubah terhadap dolar AS. Sejumlah mata uang utama melemah terhadap dolar AS di tengah apakah Yunani dapat mengamankan bantuan sebelum kehabisan dana tunai dalam tiga minggu. Kreditur terbesar Yunanyi yaitu Jerman menuntut Yunani menunjukkan komitment untuk reformasi sementara. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.