Sukses

Masih Disubsidi Rp 1.000 per Liter, Konsumsi Solar Turun

Pertamina mengungkapkan penetapan subsidi tetap Rp 1.000 per liter membuat konsumsi solar subsidi mengalami penurunan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan penetapan subsidi tetap Rp 1.000 per liter membuat konsumsi solar subsidi mengalami penurunan.
Konsumsi solar kini mencapai 34 ribu kiloliter (kl) per hari, turun dari posisi Desember 2014, 46 ribu kl.

 "Solar konsumsi 34 kl per hari. Stok 17 hari sudah cukup. Dulu konsumsi solar cukup tinggi," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa (31/3/2015).

Wianda mengungkapkan, penurunan konsumsi tersebut disebabkan tipisnya perbedaan harga solar bersubsidi dan non subsidi, karena solar subsidi untuk solar sudah dipatok Rp 1.000 per liter.

Perbedaan harga yang tipis tersebut membuat masyarakat lebih memilih menggunakan solar non subsidi, sehingga konsumsi solar subsidi menurun.

"Jadi kita lihat juga akhirnya bisa kembali ke harga yang lebih kompetitif, itu juga yang mengakibatkan konsumsiya menjadi normal," pungkasnya.

Dengan  turunnya konsumsi solar bersubsidi, Pertamina memutuskan untuk menurunkan volume cadangan solar menjadi hanya 17 hari. Menurut Wianda, cadangan solar 17 hari tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yang saat ini konsumsinya mengalami penurunan.

" Kami lihat 17 hari  itu sudah cukup untuk ketahanan. Karena kita lihat Justru konsumsinya turun. Jadi kalau kita tambah, alasannya apa yang menjadi justifikasi," pungkasnya. (Pew/Ndw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.