Sukses

BKPM Ingatkan Investor Jangan Rusak Hutan RI

Pemerintah mengarahkan penanaman modal di Indonesia dari asing maupun domestik menuju ekonomi hijau.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mengarahkan penanaman modal di Indonesia dari asing maupun domestik menuju ekonomi hijau (green economy). Salah satu caranya memanfaatkan jutaan hektare (ha) lahan kosong di Indonesia, bukan dengan merusak hutan.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengungkapkan, Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah konferensi internasional bertajuk 'Tropical Landscape Summit: A Global Investment Opportunity' pada 27-28 April 2015.

"Acara tersebut mampu mendatangkan sekira 500 CEO dari berbagai perusahaan nasional dan internasional. Ini kesempatan bagi Indonesia menjadi role model bagi pembangunan berkelanjutan," ujar dia dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Selasa (31/3/2015).

BKPM bekerjasama dengan Kantor Staf Kepresidenan dan United Nationas for REDD+ Coordination (UNORCID) dalam forum internasional ini. Menyuguhkan diskusi dengan pembicara dari dalam dan luar negeri.

Diantaranya Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Perindustrian Saleh Husin, serta para pelaku usaha dan berbagai organisasi yang selama ini terlibat dalam pembangunan berkelanjutan.

Sementara pembicara dari mancanegara Helen Clark dari UNDP, Felipe Calderon dan para CEO global lainnya serta pimpinan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.

Sementara Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Luhut Pandjaitan menambahkan, Indonesia mempunyai 72 juta ha lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk investasi hijau. "Jadi harusnya banyak investasi yang bisa menggunakan tanah kosong dan tidak terpakai itu. Enggak perlu merusak hutan," tegasnya.

Pemerintah, sambungnya, tidak ingin mempercepat pembangunan namun mengabaikan lingkungan. Pasalnya dia bilang, hutan Indonesia sangat berpengaruh terhadap dunia, sehingga tugas setiap warga negara untuk menjaga kelestarian lingkungan di Tanah Air.

"Jangan sampai kita menyesal ketika lingkungan sudah rusak, karena ini bisa jadi warisan buat anak cucu kita. Tapi kita juga enggak boleh didikte negara lain dan membiarkan investasi yang merusak lingkungan merambah di Indonesia," tutur Luhut.   

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengaku, investasi hijau merupakan investasi yang hemat bahan baku, sumber daya air, energi dan sebagainya

"Kami sudah mulai melakukan standar industri hijau, tapi baru berlaku sukarela. Kami memberikan insentif non fiskal, penguatan kapasitas kelembagaan dan fasilitas dalam kegiatan promosi," tukasnya. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini