Sukses

Terpengaruh Wall Street, IHSG Dibuka Melemah

IHSG hari ini diperkirakan masih berpotensi bergerak menguat, meski ada kemungkinan tertekan akibat ekspektasi laju inflasi.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka tertekan pada hari ini terpengaruh bursa regional. Sepanjang hari ini IHSG akan bergerak fluktuatif dengan adanya sentimen data ekonomi mengenai inflasi.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (1/4/2015), IHSG melemah 1,87 poin (0,03 persen) ke level 5.516,79. Indeks saham LQ45 turun 0,05 persen ke level 961,45.

Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, gerak IHSG semakin tenggelam. IHSG dibuka turun 8,44 poin (0,15 persen) ke level 5.510,10.

Hanya ada 52 saham yang menghijau sehingga tak mampu mengangkat IHSG. Sementara itu, 87 saham melemah yang menyebabkan indeks tertekan. Sedangkan 64 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.517,37 dan terendah 5.507,01. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 10.273 kali dengan volume perdagangan saham 231,96 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 319,05 miliar.

Secara sektoral, dari sepuluh sektor saham yang membentuk indeks hanya ada 3 sektor yang menghijau yaitu perkebunan menguat 0,07 persen, pertambangan naik 0,23 persen dan perdagangan terdongkrak 0,17 persen.

Sektor saham yang melemah paling dalam adalah aneka industri turun 0,84 persen, diikuti sektor saham manufaktur melemah 0,42 persen dan sektor saham industri dasar turun 0,50 persen.

Pagi ini, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 25 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 25 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham pagi ini antara lain saham ETWA naik 12,35 persen ke level Rp 182 per saham, saham ERTX mendaki 9,59 persen ke level Rp 800 per saham, dan saham PALM menguat 8,33 persen ke level Rp 650 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham RBMS turun 12,64 persen ke level Rp 76 per saham, saham FORU tergelincir 12,50 persen ke level Rp 700 per saham, dan saham UNIT merosot 5,36 persen ke level Rp 300 per saham.

Analis PT BNI Securities, Dessy Lapagu memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan dua sentimen yaitu dari regional dan dari dalam negeri.

Indeks Amerika kemarin ditutup melemah. Dow Jones turun 1,11 persen ke level 17.776, Indeks Nasdaq  turun 0,94 persen ke level 4,901 dan Indeks S&P 500  turun 0,87 persen ke level 2,068.

Tingkat kepercayaan konsumen Amerika dilaporkan naik menjadi 101,3 per Maret 2015 dari sebelumnya 98,8. Investor memiliki keyakinan yang cukup baik terhadap tingkat pengangguran serta ekspektasi pertumbuhan perekonomian Amerika. Meski demikian, pasar masih antisipasi kondisi ekonomi yang secara umum cukup menantang.

Sementara kawasan Eropa juga turut bergerak negatif. FTSE London turun 1,72 persen ke level 6,773 DAX Frankfurt  turun 0.99 persen ke level 11,966 dan CAC Paris  turun 0,97 persen ke level 5,034. Tingkat pengangguran zona Eropa dilaporkan turun menjadi 11,3 persen per Februari 2015 dari data sebelumnya 11,4 persen.

Data ini merupakan terendah sejak Mei 2012. Sementara pasar masih terkonsentrasi pada volatilitas harga minyak dunia serta kekhawatiran atas masalah utang Yunani.

Bursa Asia juga turut melemah terpengaruh bursa global.



Untuk bursa domestik, IHSG selasa masih menguat 1,5 persen ke level 5.518 dengan net buy asing Rp 882 miliar. Penguatan terbesar terjadi pada sektor aneka industri +2.5% serta sektor keuangan yang naik 2,3 persen.

IHSG hari ini diperkirakan masih berpotensi bergerak menguat, meski ada kemungkinan tertekan akibat ekspektasi investor terhadapa data inflasi yang akan diumumkan.

Dalam hal kenaikan harga BBM, BI masih yakin tidak akan mempengaruhi inflasi Maret 2015 mengingat kenaikan harga BBM terjadi menjelang akhir Maret serta secara total berkontribusi sekitar 4 persen terhadap inflasi nasional.

"IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak pada rentang 5.490 hingga 5.555," tuturnya. Saham yang menjadi pilihan Dessy adalah BBRI, SMGR, LPPF, GGRM, ADHI, KIJA, MAPI dan TRAM. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.