Sukses

Harga BBM Bakal Naik Lagi?

Pemerintah telah menaikkan harga BBM jenis premium dan solar masing-masing Rp 500 per liter

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah  telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis solar dan premium sebesar Rp 500 per liter pada 28 Maret 2015.
Harga premium kini dijual Rp 7.400 per liter dan solar Rp 6.900 per liter‎.

Direktur Eksekutif Refor-Miner Institute, Komaidi Notonegoro memprediksi harga BBM bakal terus naik sejalan dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan rebound harga minyak di pasar internasional.

Dari kedua faktor tersebut, lanjut dia, pelemahan rupiah yang paling berpengaruh terhadap pergerakan harga BBM di dalam negeri.

"Tren ke depan, harga BBM bakal naik lagi karena rupiah terus melemah dan ini yang paling dominan pengaruhi harga BBM," terang dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (1/4/2015).

Nilai tukar rupiah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 dipatok 12.500 per dolar AS, sedangkan realisasinya saat ini berada di kisaran 13 ribu per dolar AS.

"Bahkan, Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai tukar rupiah bisa menembus 17 ribu per dolar AS," ungkapnya.

Menurut Komaidi, setiap pelemahan Rp 100 per dolar AS setara dengan penambahan subsidi BBM sekitar Rp 4 triliun. Namun, karena premium sudah tak disubsidi dan solar hanya disubsidi Rp 1.000, PT Pertamina (Persero) yang mendapat mandat mendistribusikan BBM ke pelosok negeri yang menanggung selisih tersebut.

"Pertamina yang nanggung kerugian itu," kata Komaidi.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said sebelumnya mengakui harga BBM yang baru tersebut tidak sesuai dengan harga keekonomian pasar. Hal ini membuat Peramina harus menanggung kerugian akibat kebijakan tersebut.

"Mungkin (selisih) sekitar Rp 500-Rp 600 per liter, itu yang sedang dalam hitung-hitungan pasti," kata Sudirman.

Selisih antara harga keeonomian dengan harga yang ditetapkan pemerintah tersebut hingga saat ini masih ditanggung oleh Pertamina dan menjadi satu kerugian. (Ndw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.