Sukses

BPS: Harga BBM Naik Rp 500, Inflasi April Bakal 0,5%

Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito mengatakan, pergerakan inflasi April akan tertekan karena harga beras turun.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) meramalkan inflasi April 2015 menembus angka 0,5 persen akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 500 per liter pada 28 Maret 2015. Beruntungnya, laju inflasi bakal diimbangi dengan penurunan harga beras di pasar.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengungkapkan, andil inflasi akibat kenaikan harga BBM dalam tiga hari ini sebesar 0,1 persen. Namun dampak kebijakan tersebut diyakini tidak akan terlampau besar karena sudah tercover pada Maret.

"Naiknya Rp 500 per liter, tapi mengalami perubahan sedikit karena sudah di cover di Maret. Jadi hitungan kenaikannya sekira Rp 400-an per liter. Jadi diperkirakan inflasinya 0,3 persen sampai 0,5 persen," terang Sasmito di kantor BPS, Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Sasmito mengatakan, penyebab inflasi April lebih banyak disumbang BBM, termasuk Pertamax yang terus mengalami kenaikan harga. Tapi pergerakan inflasi sedikit tertekan karena harga beras akan menurun saat musim panen raya tiba di bulan keempat.

"Kenaikan harga BBM akan diimbangi penurunan harga beras. Sebab pedagang pasti menurunkan harga akibat pasokan yang berlimpah di pasar, dia harus menjualnya enggak mungkin dibiarkan menumpuk," terangnya.

Sasmito berharap, pemerintah tetap mengendalikan tarif angkutan umum agar tidak dinaikkan. Lantaran dampak ikutan dari kenaikan harga BBM lebih berpengaruh signifikan terhadap inflasi.

"Mudah-mudahan juga harga emas yang sekarang turun bisa stabil dan jangan naik. Masyarakat juga sudah mulai terbiasa dengan naik turunnya harga BBM meski masih ada beberapa yang protes, jadi pedagang juga akan menyesuaikan sistem struktur biayanya," ujar dia.  

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Maret 2015 sebesar 0,17 persen.‎ Dengan demikian laju inflasi  year on year (Maret 2014-Maret 2015) tercatat mencapai 6,38 persen. Sedangkan secara tahun kalender (Februari-Maret 2015) terjadi deflasi sebesar 0,44 persen‎. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini