Sukses

Harga Premium RI Lebih Mahal dari Pertamax Malaysia, Salah Siapa?

Harga BBM Ron 95 di Malaysia dibanderol Rp 6.908 per liter. Di Indonesia, harga Premium Rp 7.400 dan Pertamax Plus Rp 9.850 per liter.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi menyatakan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium Indonesia dengan kadar Ron 88 yang dipatok Rp 7.300 lebih mahal ketimbang harga BBM dengan Ron 95 atau setara Pertamax Plus di Malaysia.

Ketua Tim Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri mengatakan, ada salah pandangan tentang keekonomian harga BBM di Indonesia. Pasalnya, negara lain yang mengikuti harga keekonomian harga BBM dengan kualitas baik justru lebih murah.

Faisal mencontohkan, harga BBM dengan Ron 97 di Malaysia pada 1 April 2015 mencapai Rp 7.971 jika dibandingkan dengan Ron 88, maka harga Ron 88 termasuk mahal.

Apalagi harga tersebut sudah memasukkan komponen pajak sekitar 6 persen. Sedangkan BBM kadar Ron 95 di Malaysia dijual di bawah harga premium di Indonesia yang dipatok Rp 7.400 per liter. Sementara Pertamax yang beroktan 92 dijual Rp 8.600 per liter dan Pertamax Plus yang beroktan 95 dipatok Rp 9.850 per liter.


"Masa harga Ron 97 lebih murah dari premium, Kalau mau keekonomian tidak boleh begitu. BBM Ron 95 di Malaysia lebih murah lagi Rp 6.908 per liter. Jadi Ron 95 hari ini di malaysia per hari ini sudah lebih murah dari Premium," kata Faisal, di Jakarta, Selasa (1/4/2015).

Karena itu Faisal mempertanyakan tentang keekonomian yang dimaksud oleh PT Pertamina (Persero) dan pemerintah. Menurutnya, penetapan harga BBM saat ini bukan berdasarkan keekonomian tetapi berdasarkan ketidakefisienan Pertamina dalam memproduksi dan mengadakan BBM.

"Jadi keekonomian versi Pertamina bukan keekonomian, tapi tidak keefisienan. Berarti tidak jujur, kami berharap jujur yuk kepada Rakyat," ungkapnya.

Karena itu, Faisal berharap Pertamina transparan dengan ketidakefisienan agar Tim yang dikomandoinya tersebut bisa membantu memecahkan masalah ketidakefisienan Pertamina.

" Pertamina menunjukkan komponen yang membuat mereka tidak efisien, supaya kita bantu sama-sama. kalau ada maling kita gebukin sama-sama, kita tidak dalam posisi melemahkan Pertamina. Kami ingin Pertamina Kuat. Tapi dengan Cara yang benar," pungkasnya. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini