Investor Akumulasi Saham, IHSG Bakal Menguat

Sempat Pecahkan Rekor, IHSG Kini Anjlok — IHSG ditutup terkoreksi tajam 0,94% ke 5.197,12 pada perdagangan Selasa (9/9/14), setelah sempat ditutup di rekor tertinggi baru 5.246,48 pada Senin. (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini asal didukung dari aksi beli investor asing.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi menggapai level resistance 5.537. Hal itu dapat terbuka lebar bila level support terjaga di kisaran 5.423 pada perdagangan saham kamis pekan ini.

Ia mengatakan, koreksi wajar yang terjadi di bursa saham usai mencetak rekor baru dapat menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan aksi beli. Hal itu karena IHSG sedang mulai membentuk langkah penguatan ke depan.

Sementara itu, Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan, aksi jual masih berpotensi berlanjut. Hal itu mengingat utang gap lama di level 5.342-5.372 pada perdagangan saham 17-18 Februari 2015 dan utang gap di level 5.397-5.411 pada perdagangan saham 27-28 Maret 2015.

"IHSG akan berada di rentang support 5.447-5.458 dan resistance 5.487-5.528," kata Reza.

Sementara itu, dalam riset PT Bahana Securities, IHSG diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah di kisaran 5.439-5.500 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Sedangkan riset PT Bahana Securities menyebutkan, sejumlah saham yang dapat diperhatikan yaitu saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT Kawasan Jababeka Tbk (KIJA). (Ahm/)

Usai Libur Panjang Lebaran, IHSG Berada di Zona Merah