Sukses

Bursa Asia Menguat Jelang Keluarnya Data tenaga Kerja AS

Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,4 persen menjadi 146,53 pada pukul 09.02 waktu Tokyo, Jepang.

Liputan6.com, Sydney - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) menguat pertama kalinya dalam enam hari jelang keluarnya data tenaga kerja bulanan Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi petunjuk bagi Bank Sentral AS untuk menentukan kebijakan moneter. Penguatan bursa Asia didukung oleh saham-saham industri.

Mengutip Bloomberg, Kamis (2/4/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,4 persen menjadi 146,53 pada pukul 09.02 waktu Tokyo, Jepang. Indeks Topix Jepang naik 0,6 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4 persen.   Indeks S&P/ASX 200 naik 0,4 persen sementara indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0,4 persen.

Pasar Hong Kong, Australia, Taiwan, Selandia Baru dan sebagian ebsar pasar saham di Eropa akan ditutup pada Jumat dan Senin untuk memperingati libur Paskah. Pasar AS, India, Filipina, Singapura dan Indonesia juga akan ditutup besok.

Departemen tenaga kerja Amerika Serikat akan mengeluarkan laporan mengenai penambahan tenaga kerja pada Jumat besok. Diperkirakan akan ada perekrutan baru sebesar 245 ribu pekerja pada bulan Maret lalu. Bank Sentral Amerika Serikat menjelaskan, kenaikan suku bunga acuan yang menjadi tanda pengetatan kebijakan moneter akan tergantung kepada data yang menunjukkan kekuatan ekonomi dan target inflasi.

Kepala Riset t Craigs Investment Partners Ltd, Mark Lister menjelaskan, pergerakan bursa saham akan berat saat ini karena data-data yang ada belum menunjukkan sinyal apapun. "Jika besok data tenaga kerja membaik kemungkinan besar bursa saham akan menanggapinya dengan positif," tuturnya.

Apa yang terjadi di Asia ini berkebalikan dengan penutupan bursa Amerika yang tertekan. Penurunan saham di Wall Street dipimpin oleh saham-saham di sektor kesehatan dan manufaktur. Saham American Airlines Group Inc dan Delta Air Lines Inc merosot lebih dari 3,7 persen setelah Deutsche Bank memangkas peringkat mereka di tengah kekhawatiran tentang bisnis penerbangan internasional. Wal-Mart Stores Inc dan Johnson & Johnson tergelincir kurang lebih 1,4 persen.

Indeks Standard & Poor 500 turun 0,4 persen menjadi 2.059,69 pada pukul 16.00 waktu New York Amerika Serikat. Indeks Dow Jones Industrial Averange (DJIA) turun 77,94 poin atau 0,4 persen ke level 17.698,18. Nasdaq Composite Index turun 0,4 persen. Sekitar 7 miliar saham diperdagangkan di bursa Amerika Serikat pada perdagangan hari kemarin, 8 persen lebih tinggi di atas rata-rata. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.