Sukses

Aksi Beli Asing Dorong Penguatan IHSG

Pagi ini, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 20 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 20 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat bersamaan dengan bursa Asia. Sepanjang hari ini IHSG akan banyak dibayangi aksi ambil untung sehingga menekan indeks.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (2/4/2015), IHSG menguat 13,29 poin (0,24 persen) ke level 5.480,16. Indeks saham LQ45 turun 0,35 persen ke level 955,18.

Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, gerak IHSG makin perkasa. IHSG dibuka menguat 20,99 poin (0,39 persen) ke level 5.488,16.

Terdapat 52 saham yang menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sementara itu, 20 saham melemah yang menyebabkan penguatan indeks tak maksimal. Sedangkan 52 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.489,64 dan terendah 5.477,09. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 10.882 kali dengan volume perdagangan saham 357,32 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 263,73 miliar.

Secara sektoral, dari sepuluh sektor saham yang membentuk indeks hanya ada 1 sektor yang berada di zona merah yaitu sektor industri dasar yang melemah 0,13 persen. Sektor saham yang menguat paling tinggi adalah consumer goods menguat 0,73 persen, diikuti sektor saham aneka industri yang menguat 0,55 persen dan sektor saham manufaktur naik 0,49 persen.

Pagi ini, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 20 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 20 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham pagi ini antara lain saham AGRS naik 7,57 persen ke level Rp 156 per saham, saham BAYU mendaki 7,32 persen ke level Rp 1.100 per saham, dan saham BIPP menguat 4,92 persen ke level Rp 85 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham CPGT turun 9,71 persen ke level Rp 93 per saham, saham JKSW tergelincir 5,06 persen ke level Rp 75 per saham, dan saham AMFG merosot 4,23 persen ke level Rp 7.350 per saham.



Analis PT BNI Securities, Dessy Lapagu menjelaskan, Indeks global kemarin kembali tertekan. Indeks Dow Jones Industrial Averange melemah 0,44 persen ke level 17.698, indeks Nasdaq turun 0,43 persen ke level 4.880 dan indeks S&P 500 tertekan 0,38 persen ke level 2.060.

Indikator perekonomian yang kurang memuaskan menjadi faktor yang melemahkan pergerakan bursa. Pelaku pasar khawatir bahwa perekonomian Amerika tidak akan tumbuh secepat yang diperkirakan.

Sedangkan bursa Asia bergerak fluktuatif. Nikkei  melemah 0,9 persen, Hang Seng  menguat 0,73 persen serta Shanghai Index naik 1,66 persen.

Untuk bursa domestik, IHSG kemarin melemah sepanjang perdagangan dan ditutup turun 0,9 persen ke level 5,466 dengan net buy asing sebesar Rp 490 miliar. Penguatan terbesar terjadi pada sektor perdagangan yang naik 0,5 persen serta sektor properti yang menguat 0,2 persen.

Kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi yang tercatat mencapai 0,17 persen secara bulanan dan 6,38 persen secara tahunan. Salah satu penyebab utama penyumbang inflasi Maret 2015 adalah harga BBM yang menyumbang hingga 0,15 persen ke inflasi total.

Dengan beberapa sentimen tersebut, IHSG pada hari ini diperkirakan masih akan ada aksi profit taking, sehingga diperkirakan masih akan melemah. "IHSG pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada rentang 5.435-5.500," jelasnya. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.