Sukses

Kegalauan Pengusaha Terbebani Kenaikan Harga BBM dan Gas

Dengan adanya kenaikan tersebut mem‎buat para pengusaha memutar otak.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah belum lama ini menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 500 per litar jenis premium dan solar. Tak lama kemudian, PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga Elpiji 12 kilogram (kg) sebesar Rp 6.500 hingga Rp 8.000 per tabung.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey‎ mengaku beberapa kenaikan tersebut menjadi beban bagi para pengusaha.
"Listrik naik, gas naik, BBM naik, itu tidak buat kita tersenyum," kata Roy di Jakarta, Kamis (2/4/2015).

Dengan adanya kenaikan tersebut mem‎buat para pengusaha memutar otak untuk mengantisipasi kenaikan tersebut supaya tidak mengalami kerugian.

Diungkapkan Roy, sebenarnya pengusaha tidak masalah jika beberapa instrumen tersebut naik. Hanya saja, pemerintah diminta untuk lebih‎ mengkomunikasikan ke para pengusaha sebelum dinaikkan.

"Maksudnya bagaimana pesan dimana apa yang akan naik ini jangan mebuat kita kaget, kita tidak sempat mendapatkan masukan, belum melakukan apa-apa," tegas Roy.

Sebagai Ketua Umum baru, Roy mengaku akan lebih meningkatkan komunikasi dengan jajaran stakeholder untuk meningkatkan peran sektor ritel dalam pertumbuhan ekonomi nasional. (Yas/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.