Sukses

Subsidi Dihapus Biar Jakarta Tak Jadi Parkiran Terpanjang Dunia

Pengalihan subsidi tersebut salah satunya untuk‎ pembangunan beberapa fly over di Jakarta dan jalan tpl.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mengalihkan dana subsidi ke infrastruktur karena selama ini sektor tersebut dinilai masih sangat tertinggal.

Adapun salah satu cara mendapatkan dana dalam pembangunan infrastruktur, pemerintah telah menghapus subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jenis premium karena konsumsinya yang sangat tinggi.

"Ini soal pilihan, kita tidak mau Jakarta itu jadi tempat parkir terpanjang di muka bumi, makanya kita bangun infrastruktur," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil di kantornya, Sabtu (4/4/2015).

Banyaknya kritik dari berbagai kalangan mengenai mekanisme kebijakan harga BBM yang terus mengikuti harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dikatakan Sofyan itu hanya belum terbiasa.

Adapun dana-dana pengalihan subsidi tersebut salah satunya untuk‎ pembangunan beberapa fly over di Jakarta dan jalan tol di trans sumatra, serta pembangunan Light Rail Transit (LRT) yang diperintahkan Presiden Joko Widodo.

Sofyan mengungkapkan apa yang diterapkan di Indonesia ini masih tergolong ringan. Dia membandingkan dengan Inggris, dimana selain harga BBM sudah tidak ada subsidi, dalam pembeliannya juga dikenakan pajak.

"Sekarang kita belum dipajakin, yang paling penting masyarakat sekarang harus biasa dulu sesuai harga ekonomian‎nya," tegas Sofyan.

Pemerintah pada 28 Maret 2015 kembali menaikkan harga BBM dengan masing-masing Rp 500 per liter. Dengan demikian harga Premium menjadi Rp 7400 per liter dan solar Rp 6900 per liter. (Yas/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.