Sukses

Pasokan dari Iran Butuh Waktu Dorong Harga Minyak Menguat

Pelaku pasar bertaruh Iran membutuhkan waktu satu tahun untuk kembali mengekspor minyak.

Liputan6.com, New York - Harga minyak dunia melonjak lebih dari lima persen seiring pelaku pasar menilai kembali seberapa cepat Iran dapat meningkatkan ekspor setelah mendapatkan awal kesepakatan nuklir. Pelaku pasar pun mengantisipasi kenaikan pasokan di tengah persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) mungkin melambat.

Harga minyak mentah Brent reli setelah Iran mengumumkan kesepakatan program nuklir. Akan tetapi harapan awal pemulihan pasokan lebih cepat untuk ekspor memudar karena pemulihan itu butuh waktu lama dari yang diharapkan.

"Pelaku pasar bertaruh Iran mungkin harus menunggu sampai satu tahun," ujar Phil Flynn, Analis Price Futures, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (7/4/2015).

Harga minyak mentah Brent untuk Mei naik US$ 3,17 atau 5,77 persen menjadi US$ 58,12 per barel. Ini persentase kenaikan terbesar sejak naik 7,8 persen pada 13 Februari 2015.

Penguatan harga minyak Brent juga diikuti harga minyak acuan AS naik US$ 3 (6,11 persen) menjadi US$ 52,14.
Kenaikan harga minyak juga didukung dari laporan kalau stok minyak AS tidak naik pada pekan lalu. Selain itu, dolar AS melemah menyusul laporan data tenaga kerja AS mengecewakan juga menambah sentimen positif.

Sementara itu, bursa saham AS juga menguat seiring harapan The Fed akan bersabar untuk menaikkan suku bunga. Mengingat data tenaga kerja AS tumbuh tetapi tak sesuai harapan.

Sentimen positif lainnya datang dari Arab Saudi yang akan menaikkan harga minyak yang dijual ke Asia pada Mei. Kenaikan ini terjadi dalam dua bulan. Kekhawatiran atas konflik Yaman juga mendukung kenaikan harga minyak. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini