Liputan6.com, New York - Harga emas beringsut turun pada Rabu (8/4/2015), seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan saham global. Meski ketidakpastian tentang waktu kenaikan suku bunga AS tetap mendorong harga emas tidak jauh dari posisi tertinggi dalam tujuh minggu di atas US$ 1.200 per ounce.
Harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.208,55 per ounce. Sementara harga emas untuk pengiriman Juni turun 0,7 persen menjadi US$ 1.210,60 per ounce, melansir laman Reuters.
Baca Juga
Harga emas sempat mencetak level tertinggi sejak 17 Februari di posisi US$ 1.224,10 per ounce, didukung melemahnya dolar AS setelah data nonfarm payrolls AS memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve bisa menunda tingkat diantisipasi naik tahun ini.
"Bulls frustasi lagi untuk melihat aksi memudar. Momentum membeli sebagian besar dilihat sebagai kesempatan untuk menjual ke dalam," kata Chief Eksekutif broker Sharp Pixley Ross Norman.
Dolar AS naik 0,8 persen versus sekeranjang mata uang, dibantu hasil treasury yang lebih tinggi. Bursa saham di seluruh dunia juga maju sebagai investor pindah ke aset berisiko untuk hari kedua berturut-turut, membuat daya tarik emas sebagai asuransi terhadap risiko menjadi goyah.
Advertisement
Sebuah penguatan greenback membuat emas dalam denominasi dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara pengembalian obligasi AS diawasi ketat oleh pasar emas, mengingat bahwa logam tidak membayar bunga.
Emas kemungkinan akan terus bergantung pada pergerakan dolar AS dan harapan suku bunga AS yang lebih tinggi, kata kepala analis ActivTrades Carlo Alberto de Casa.(Nrm)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.